Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada Inflasi AS Mulai Naik

Salah satu laporan yang paling dinanti adalah indeks harga konsumen AS, dengan data bulan Maret kemungkinan akan menunjukkan percepatan yang besar dari kondisi pandemi tahun lalu.
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang minggu ini mungkin menandakan kekuatan pertumbuhan dan tekanan inflasi di negeri Paman Sam setelah dihantam krisis virus Corona.

Salah satu laporan yang paling dinanti adalah indeks harga konsumen, dengan data bulan Maret kemungkinan akan menunjukkan percepatan yang besar dari kondisi pandemi tahun lalu. Ekonom mungkin membidik pada perubahan bulanan untuk mengukur momentum, dengan perkiraan kenaikan 0,5 persen.

Investor mengamati angka-angka tersebut untuk menentukan kemungkinan tekanan harga yang meningkat, di tengah kemungkinan kendala rantai pasokan, stimulus fiskal dan moneter besar-besaran, dan prospek permintaan konsumen yang terpendam.

Laporan penjualan ritel bulan Maret kemungkinan akan mendukung tema permintaan tersebut, yang telah mendorong para ekonom untuk menaikkan perkiraan pertumbuhan untuk tahun ini. Perkiraan median dari para ekonom mengarah pada peningkatan pembelian 5,5 persen setelah tertekan selama Februari akibat faktor musim dingin.

Adapun, produksi industri di pabrik, tambang, dan utilitas nasional diproyeksikan akan pulih dengan kuat, dipimpin oleh manufaktur yang kuat. Produksi pabrik diperkirakan naik 4 persen.

Sementara itu, persediaan yang sedikit dan permintaan yang kuat mendukung pembukuan di pabrik, kekurangan bahan, harga input yang tinggi serta penundaan pengiriman yang mempersulit upaya produksi.

Pada akhir minggu, pemerintah akan mengeluarkan laporan pembangunan rumah untuk bulan Maret. Lapoan ini mungkin telah pulih dibandingkan bulan Februari lalu, ketika badai musim dingin menunda upaya konstruksi. Penjualan rumah telah menunjukkan tanda-tanda penurunan dan pasokan rumah tetap besar dan kuat.

“Kantong sempit dari permintaan yang meningkat dan gangguan rantai pasokan yang terlokalisasi akan menciptakan lonjakan harga dalam subset kategori yang terbatas. Namun, faktor penahan inflasi yang lebih dominan akan datang dari kelonggaran tenaga kerja yang berlebihan dan akibat tidak adanya tekanan upah yang meningkat," kata laporan dari Ekonom Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper