Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah, Pelabuhan Marunda Bakal Layani Penumpang Orang

Ada dua proyek yang masih dalam proses pengkajian di Pelabuhan Marunda, yaitu pembangunan dermaga penumpang dan dermaga barang.
Sejumlah wisatawan usai menaiki kapal dari Kepulauan Seribu di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, Sabtu (11/01/2020). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/pd.
Sejumlah wisatawan usai menaiki kapal dari Kepulauan Seribu di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, Sabtu (11/01/2020). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/pd.

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Marunda, Isa Amsyari menyebutkan  sejumlah investor berminat untuk berinvestasi di Pelabuhan Marunda, salah satunya untuk pembangunan layanan angkutan penumpang.

Dia menyampaikan, setidaknya ada dua proyek yang kini masih dalam proses pengkajian yaitu pembangunan dermaga penumpang dan dermaga barang. Hal itu, menurutnya akan membuat Pelabuhan Marunda memiliki layanan untuk angkutan kapal penumpang. 

“Ke depannya memang akan ada klasterisasi. Lokasinya masih disurvei [untuk dermaga penumpang],” katanya kepada Tim Jelajah Pelabuhan Indonesia 2021, di Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa masih banyak potensi Pelabuhan Marunda yang bisa digali atau dikembangkan.

Menurutnya, pelabuhan ini memiliki beberapa keunggulan yang mampu menarik minat investor.

“Pelabuhan Marunda sangat dekat dengan [pelabuhan] Tanjung Priok, kedua akses jalan tidak terlalu crowded,” ungkapnya.

Kemudian, sambungnya, lokasi pelabuhan yang strategis juga menarik pemilik kargo untuk ikut berinvestasi di Pelabuhan Marunda selain barang curah yang saat ini mendominasi.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 ternyata tidak terlalu berdampak bagi kegiatan kepelabuhan di Pelabuhan Marunda.

Isa mengatakan bahwa Pelabuhan Marunda yang merupakan pelabuhan bongkar tidak begitu terdampak pandemi karena hanya melayani kapal logistik.

“Yang kita bongkar itu kebanyakan curah seperti batu bara, dan pasir. Pembangunan masih banyak berjalan, sehingga butuh bahan baku makanya tidak terlalu terdampak [pandemi],” katanya.

Lebih lanjut, dari sekitar 500 kapal merapat per bulannya pada masa normal, dalam 2-3 bulan pertama di masa pandemi Covid-19 menurun menjadi sekitar 350 kapal.

Isa menyampaikan, jumlah trafik kapal kemudian terus meningkat dan saat ini sudah kembali normal. Dia pun memastikan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19 yakni dengan penegakkan protokol kesehatan, selain memprioritaskan juga pada keselamatan dalam kegiatan kepelabuhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper