Bisnis.com, JAKARTA - Arus kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa diproyeksikan akan menurun pada 2023 karena terdampak proyek penataan pelabuhan yang merupakan bagian dari Heritage Port.
“Termasuk pula diasumsikan terdampak proyek peninggian tanggul dan dermaga Pelra,” kata General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC Cabang Sunda Kelapa Kurnia Jaya kepada Tim Jelajah Pelabuhan 2021, di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Pasalnya, Pelabuhan Sunda Kelapa rawan terkena musibah banjir rob sehingga dermaga Pelra sepanjang 1.200 meter akan ditinggikan hingga 1,9 meter dari eksisting.
Berbanding terbalik dengan trafik kapal, trafik peti kemas diprediksi akan terus meningkat setelah program vaksinasi Covid-19 sudah diselenggarakan dan dermaga peti kemas juga tidak terdampak proyek penataan dan perbaikan dermaga.
“Kalau trafik penumpang ini turun drastis karena kapal Pelni [Sabuk Nusantara 66] tidak dioperasikan lagi,” ujarnya.
Adapun, Rencana Induk Pelabuhan (RIP) atau masterplan Heritage Port dikabarkan kini masih digodok oleh pemerintah melalui KSOP dan pihak terkait lainnya.
Baca Juga
Kurnia berharap, RIP tersebut bisa tuntas tahun ini agar program pengembangan Pelabuhan Sunda Kelapa bisa berjalan lebih cepat dan tentunya menjadi lebih baik.