Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten WSKT Ekspansi Global, Tiga Kawasan Jadi Target Utama

Secara total, perseroan mengincar proyek senilai Rp71 triliun hingga 2026.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menyatakan akan melakukan ekspansi ke pasar global pada tahun ini. Perseroan mengincar proyek senilai Rp71 triliun hingga 2026.

Presiden Direktur Waskita Destiawan Soewardjono mengatakan pihaknya telah memiliki rekam jejak yang baik di kawasan Timur Tengah. Namun demikian, nilai proyek terbesar ditargetkan akan datang dari kawasan Asia Tenggara.

"Di Asean sendiri ada potensi besar untuk terus meningkatkan pembangunan infrastruktur," kataya dalam webinar "Mengukur Infrastruktur", Kamis (8/4/2021).

Berdasarkan data Waskita, perseroan menargetkan untuk mendapatkan proyek senilai Rp34 triliun di Asia Tenggara. Adapun, proyek-proyek yang diincar perseroan adalah konstruksi railway and light rail transit, jalan, pengembangan kawasan, dan banda udara.

Sementara itu, Destiawan berujar pihaknya memilih lokasi ekspansi di Timur Tengah lantaran sumber daya negara-negara di kawasan tersebut masih tinggi. Dia berharap negara-negara di Timur Tengah akan memulai aktivitas konstruksi pasca pandemi Covid-19 mereda.

Waskita meramalkan potensi pasar di Timur Tengah mencapai Rp20 triliun. Pasar yang dimaksud adalah konstruksi bandar udara, gedung, pengembangan kawasan, serta pipanisasi komoditas minyak dan gas.

Terakhir, pihaknya akan bekerja sama dengan badan usaha milik negara (BUMN) lain dalam menggarap pasar Afrika. Destiawan menilai potensi pasar konstruksi di Afrika cukup besar.

"Potensi [pasar konstruksi di Afrika] ini cukup besar dan mereka membuka diri terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia," ucapnya.

Potensi pasar konstruksi di Benua Afrika mencapai Rp17 triliun. Waskita menyatakan akan mengincar pasar konstruksi railway & light rail transit, transmisi komunikasi, pipanisasi komoditas minyak dan gas, serta pengembangan kawasan.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) Budi Noviantoro mengatakan pihaknya juga akan masuk dalam proyek pengembangan infrastruktur lain sebagai skema pembangunan perlintasan di Afrika. Dia mencontohkan beberapa proyek seperti panel surya, pembangunan kota pintar, dan kabel fiber optik.

Pada akhir 2020, Budi melaporkan memiliki peluang pembangunan lintasan kereta api sepanjang 19.241 kilometer lintas negara di benua tersebut.

Dia memaparkan bahwa tiga peluang pembangunan di sana, yakni di lintasan Liberia—Libya (7.411 kilometer), lintasan Gabon—Eritrea (4.564 Kilometer), dan lintasan Kongo—Tanzania (5.797 kilometer).

Budi menjelaskan bahwa pembiayaan pembangunan lintasan kereta api di negara-negara tersebut akan menggunakan skema pemanfaatan sumber daya alam tiap-tiap negara. Artinya, Inka akan memiliki keleluasaan untuk menyerap sumber daya alam setiap negara dengan masa waktu tertentu sebagai imbal balik pembangunan lintasan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper