Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Perkirakan Pemulihan Konsumsi Masyarakat Bakal Melambat

Pelaku usaha tetap meyakini bahwa kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia untuk menggenjot ekonomi saat ini sudah di jalur yang tepat.
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di  Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha memperkirakan pemulihan konsumsi pasar domestik akan jauh lebih lambat dan kepercayaan diri investor sulit ditingkatkan seiring dengan terjadinya pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh International Monetary Fund.

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani, hal tersebut tidak lepas dari kepercayaan pasar domestik cukup sensitif terhadap perkembangan pandemi selama pandemi belum terkendali.

"Ini semua tecermin dalam proyeksi pertumbuhan yang disampaikan pelaku usaha pada akhir tahun lalu, yang kami perkirakan antara 3—5 persen, tergantung pada efektivitas dan kecepatan pengendalian pandemi pada tahun ini. Dengan demikian, kami tidak terlalu kaget dengan pemangkasan ini," ujarnya ketika dihubungi, Rabu (7/4/2021).

Namun, katanya, pelaku usaha tetap meyakini bahwa kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia untuk menggenjot ekonomi saat ini sudah di jalur yang tepat. Kendati demikian, memang sangat disayangkan dampaknya tidak bisa sebaik yang diinginkan akibat kemampuan finansial pemerintah untuk memberikan stimulus juga sangat terbatas.

Strategi ke depannya, jelas Shinta, harus ada peningkatan efisiensi pengendalian pandemi di masyarakat. Hal tersebut disebut mutlak harus dilakukan dan menjadi prioritas dalam jangka pendek.

"Tidak bisa hanya tergantung pada vaksinasi, agar confidence konsumen domestik dan investasi terhadap Indonesia bisa lebih cepat pulih," ujarnya.

Strategi berikutnya, adalah memastikan ketepatan, kecepatan, dan kelancaran pemberian stimulus kepada pelaku usaha, khususnya skala UMKM, hingga pandemi sudah terkendali.

Hal tersebut penting dilakukan mengingat sektor riil, khususnya UMKM, diperkirakan tidak bisa bertahan tanpa stimulus selama kontraksi konsumsi domestik yang berkorelasi dengan penyebaran pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper