Bisnis.com, JAKARTA – Harga apartemen strata (pembelian unit dengan hak kepemilikan bersama atas ruang publik) di Jakarta yang stagnan tidak mampu mendongkrak penjualan sepanjang kuartal I tahun ini.
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan terjadi penurunan tingkat serapan apartemen strata di Jakarta pada kuartal I tahun ini dari kuartal sebelumnya sebesar 0,12 persen menjadi 87,1 persen.\
Penjualan unit apartemen pada kuartal I hanya sebanyak 420 unit dengan rerata harga jual stagnan di kisaran Rp35 juta per meter persegi.
Harga jual antara kuartal I/2021 dengan kuartal 1/2020 relatif stagnan atau tidak ada perubahan. Hal ini dikarenakan dampak dari menurunnya perekonomian akibat pandemi.
Dia mengemukakan meskipun tidak ada kenaikan harga, penjualan tetap turun. Menurut dia, memang pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap penjualan.
Baca Juga
“Developer cenderung tidak menaikkan harga karena penjualan tak begitu bagus. Padahal banyak diskon yang diberikan di tahun ini," ujarnya pada Rabu (7/4/2021).
Menurutnya, harga jual diperkirakan tetap stagnan di jangka pendek karena proyek yang belum jadi harus bersaing dengan proyek yang mendapat insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Namun, apabila insentif PPN berakhir, dipastikan harga apartemen naik.
Sebagai perbandingan, dia menyebutkan bahwa pada kuartal I/2019 harga rata-rata adalah sekitar Rp34,1 juta per meter persegi, sedangkan harga rata-rata pada kuartal I-2018 adalah sekitar Rp32,9 juta meter persegi.