Bisnis.com, JAKARTA –Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) membuka kemungkinan untuk membiayai proyek infrastruktur lain di Indonesia, salah satunya tol Trans-Sumatera.
Vice President Chief Administration Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Luky Eko Wuryanto mengungkapkan pihaknya sudah berkomunikasi beberapa kali dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait dengan pembiayaan pembangunan tol Trans-Sumatera oleh AIIB.
“Waktu tu kebetulan saya di-approach karena kebetulan saya tahu, bekas kolega saya saat [bekerja] di pemerintahan, teman-teman [PUPR] sudah bilang, ‘Bisa gak AIIB biayai [proyek] Trans-Sumatera?’. Ya tentunya bisa apabila Indonesia mengingnkan,” kata Luky dalam wawancaranya bersama Bisnis, Rabu (7/4/2021).
Meski begitu, Luky mengaku pembicaraannya dengan pihak pemerintah terkait dengan proyek ruas jalan sepanjang 2.704 kilometer tersebut belum menghasilkan kesepakatan apa pun.
Selain tol Trans-Sumatera, Luky juga menyebut pihak AIIB juga tengah membahas rencana pembiayaan proyek pembangunan infrastruktur kawasan industri. Rencana tersebut, katanya, masih dalam tahap penjajakan.
Dia menuturkan AIIB sedang membiayai sejumlah proyek di Indonesia, salah satu di antaranya proyek pariwisata “The Mandalika” di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. AIIB mengucurkan dana sebesar US$248,4 juta dari total estimasi biaya proyek US$316,5 juta.
Luky mengatakan Indonesia berada di posisi kedua sebagai negara dengan total pinjaman terbesar dari AIIB, dengan persentase pinjaman sebesar 10 persen dari total lending. Selama 4-5 tahun terakhir, Indonesia telah memanfaatkan pinjaman sebesar US$2,4 miliar dari total US$24 miliar.
Berdasarkan data dari website aiib.org, ada total sembilan proyek pembangunan di Indonesia yang dibiayai oleh AIIB. Seluruh proyek terdiri dari sektor energi, air, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan masyarakat, ketahanan ekonomi, dan urban.