Bisnis.com, JAKARTA — Dana hibah pariwisata diperkirakan dapat terealisasi pada kuartal II/2021. Hal tersebut tentunya memberi sedikit angin segar mengingat pada kuartal ini industri pariwisata Tanah Air kehilangan momentum seiring dengan diberlakukannya pelarangan mudik.
Plt. Deputi Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Frans Teguh mengatakan bahwa skema pembagian insentif dana hibah sedang disiapkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Insentif dana hibah untuk pelaku usaha pariwisata sedang kami siapkan. Mudah-mudahan skema ini kelar secepat mungkin, Kami harapkan kuartal II/2021 bisa cair," ujar Frans ketika dihubungi Bisnis, Minggu (4/4/2021).
Selain itu, sambung Frans, pemerintah mengupayakan efektivitas sertifikasi cleanliness, healthiness, safety, dan environmentally good (CHSE), serta mempercepat proses vaksinasi di sektor pariwisata.
Kendati pemerintah memberlakukan larangan mudik Lebaran, aktivitas wisata di setiap daerah tidak dibatasi, dengan catatan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan.
Frans menilai hal tersebut masih memungkinkan terjadinya perputaran uang di industri pariwisata dari masyarakat setempat yang melakukan kunjungan ke lokasi wisata terdekat. Dengan demikian, lanjutnya, pelaku usaha pariwisata diharapkan tetap memastikan penerapan protokol kesehatan.
Lebih jauh, Frans menerangkan bahwa fokus pemerintah pada kuartal II/2021 adalah menggenjot wisata domestik. Terkait dengan hal tersebut, seluruh perangkat dan mekanisme yang mendukung dipastikan siap.
"Terutama mekanisme yang bisa memastikan tidak terjadi kerumunan yang berpotensi menimbulkan klaster baru," ujarnya.
Dengan demikian, tambah Frans, saat ini pemerintah belum bergerak ke pasar internasional. Sampai dengan ini, belum diketahui kapan waktu pasti kembali dibukanya perbatasan RI terhadap turis asing.