Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan akan memperbaiki jalan nasional di Pulau Jawa.
Seperti diketahui, jalan nasional non tol di Pulau Jawa dibagi menjadi empat ruas, yakni Lintas Utara, Lintas Tengah, Lintas Selatan, dan Lintas Pantai Selatan. DJBM memberikan penekanan pada dua ruas jalan nasional non tol dalam menghadapi musim Mudik Lebaran 2021, yakni Lintas Utara dan Lintas Pantai Selatan.
"Panjang [jalan nasional non tol Pulau Jawa] 5.068 kilometer dengan tingkat pemantapan di atas 95 persen," kata Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahardian dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR, Selasa (30/3/2021).
Adapun, tingkat kemantapan tertinggi terdapat di ruas Lintas Selatan Jawa di kisaran 97 persen, sedangkan tingkat kemantapan terendah berada di Lintas Pantai Selatan di kisaran 94 persen. Hedy mengatakan sejauh ini belum seluruh ruas Lintas Pantai Selatan terhubung.
Menurutnya, ruas Lintas Pantai Selatan baru mencapai Provinsi DI Yogyakarta, sedangkan ruas Lintas Pantai Selatan di Jawa Timur masih terputus-putus. Hedy optimistis pihaknya dapat menyambungkan Lintas Pantai Selatan setidaknya hingga Semarang Selatan pada 2024.
Di sisi lain, Hedy menyatakan pihaknya akan melakukan preservasi di Lintas Utara di empat titik, yakni Pejagan-Wangon, Kudus-Bulu, Gresik-Babat, dan Buduran-Panarukan. Hedy menyatakan pihaknya akan melakukan preservasi hingga sebelum musim Mudik Lebaran 2021.
Adapun, penanganan secara permanen pada titik-titik tersebut baru akan dilakukan pasca Lebaran 2021. Walakin, penandatanganan kontrak mayoritas pengerjaan tersebut akan diusahakan dilakukan sebelum Lebaran 2021.
Sebelumnya, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR Akhmad Cahyadi mengatakan pihaknya selalu melaksanakan kegiatan tersebut setiap tahunnya. Cahyadi berujar ada sedikit perubahan dalam strategi preservasi jalan saat ini.
"Strategi untuk menghadapi kegiatan tahunan arus mudik lebaran adalah dengan mempercepat pelaksanaan kegiatan di lapangan terutama kegiatan pengembalian kondisi jalan, pembersihan saluran samping, pembersihan gorong-gorong, tutup lubang, dan lainnya," katanya kepada Bisnis, Selasa (23/3/2021).
Oleh karena itu, Cahyadi menyampaikan proses lelang preservasi jalan untuk musim mudik tahun ini juga telah dipercepat dengan melakukan tender dini. Cahyadi menargetkan proses preservasi jalan tersebut akan dihentikan sementara pada H-10 Lebaran 2021.
Menurutnya, hal tersebut penting agar para pekerja dapat menyimpan peralatan kerja dan material preservasi. Pasalnya, peralatan kerja dan material tersebut dinilai dapat menganggu arus lalu lintas mudik jika tidak ditangani.
"Dengan demikian, jalan dan jembatan dalam kondisi yang baik, kegiatan mudik lebaran dapat dilakukan dengan aman dan nyaman," ucapnya.