Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan program padat karya tunai tidak mengalami refocusing anggaran. Adapun, pengadaan program padat karya tunai diarahkan pada daerah padat penduduk sepanjang 2021.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahardian mengatakan pagu anggaran program padat karya tunai (PKT) tahun ini tidak berubah yakni Rp6,69 triliun. Pagu anggaran tersebut ditargetkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 274/137 orang.
"Realisasi yang sudah kami laksanakan [hingga akhir Maret 2021] untuk padat karya senilai Rp0,55 triliun dengan penyerapan 109.000 tenaga kerja," katanya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR, Selasa (30/3/2021).
Dengan kata lain, realisasi pagu anggaran program PKT telah mencapai 8,24 persen atau Rp551,56 miliar. Sementara itu, tenaga kerja yang terserap telah mencapai 109.047 orang atau 39,78 persen dari target awal 2021.
Hedy menyampaikan program PKT 2021 akan terbagi pada lima jenis pekerjaan, yakni padat karya rutin jalan, padat karya rutin jembatan, padat karya revitalisasi drainase, tambahan padat karya kontraktual, dan padat karya jalan tol. Anggaran PKT terbesar ada di program tambahan padat karya kontraktual senilai Rp2,79 triliun.
Sementara itu, penyerapan tenaga kerja terbesar ada di program padat karya jalan tol mencapai 172.167 tenaga kerja. Hingga akhir Maret 2021, program tersebut telah menyerap tenaga kerja paling banyak dibandingkan program lainnya atau mencapai 48.865 orang.
Namun, penyerapan oleh program revitalisasi drainase memiliki presentasi terbesar yakni 67,53 persen dari target atau sebanyak 40.487 orang. Adapun, realisasi penyerapan anggaran program tersebut pada kuartal I/2021 mencapai 23,39 persen atau senilai Rp329,61 miliar.
"Progres di padat karya ini cukup tinggi yaitu sektiar 23 persen [untuk pagu anggaran program revitalisasi drainase dan serapan tenaga kerja jalan tol]. Jadi, yang [membuat realisasi kedua program tersebut] tinggi karena skema waktunya," ucap Hedy.
Di sisi lain, dia mengatakan akan memfokuskan program PKT di Ditjen Bina Marga pada daerah padat penduduk. Oleh karena itu, penyelenggaran program PKT di Pulau Jawa dan Bali akan mendominasi atau menyerap anggaran sekitar Rp3 triliun dengan target serapan tenaga kerja sekitar 191.000 orang.