Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUPR Dorong Penerapan BIM pada Proyek Infrastruktur

Perusahaan konstruksi akan dituntut untuk membangun lebih cepat, efisien, dan berkualitas dengan sumber daya terbatas.
Pekerja beraktivitas  di jalan tol Trans Sumatra ruas Padang - Pekanbaru Seksi Padang - Sicincin yang hingga kini progresnya baru mencapai 37,989 persen dari panjang pengerjaan untuk seksi Padang - Sicincin 36,2 kilometer, Sabtu (13/3/2021)./Bisnis-Noli Hendra
Pekerja beraktivitas di jalan tol Trans Sumatra ruas Padang - Pekanbaru Seksi Padang - Sicincin yang hingga kini progresnya baru mencapai 37,989 persen dari panjang pengerjaan untuk seksi Padang - Sicincin 36,2 kilometer, Sabtu (13/3/2021)./Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan penerapan teknologi Building Information Modelling (BIM) akan diwajibkan dalam industri jasa konstruksi nasional.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan hal tersebut disebabkan makin rumitnya proses konstruksi infrastruktur nasional di masa depan.

Endra menuturkan di masa depan, perusahaan konstruksi akan dituntut untuk membangun lebih cepat, efisien, dan berkualitas dengan sumber daya terbatas.

“Kita akan rekomendasikan untuk memperluas Peraturan Menteri (Permen) PUPR No 22/2018 dengan sasaran pelaksanaan BIM di setiap Unit Organisasi Kementerian PUPR,” kata Endra dalam keterangan resmi, Sabtu (27/3/2021).

Seperti diketahui, Permen PUPR No. 22/2018 mengatur bahwa implementasi teknologi BIM hanya terbatas pada bangunan gedung negara dengan luas di atas 2000 m2 dan di atas 2 lantai. Dengan kata lain, perluasan beleid tersebut membuat penggunaan BIM dapat digunakan untuk infrastruktur lain, seperti jalan, jembatan, simpang susun, danau, bendungan, dan lainnya.

Adapun, BIM adalah metode dalam konstruksi infrastruktur yang mengintegrasikan model virtual berikut data teknisnya dan mensimulasikan seluruh informasi sebuah proyek pembangunan ke dalam model 3 dimensi. Dengan demikian, informasi bangunan yang bisa diolah tidak terbatas pada perancangan, tapi juga selama dan setelah proses konstruksi.

Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto berharap teknologi BIM dapat terintegrasi dengan Cloud Constructuon Management (CCM) pada 2024. Alhasil, pekerjaan konstruksi dapat berlangsung holistik mulai dari perencanaan, perijinan, pelaksanaan, dan pemeliharaan.

“Saya berharap pemanfaatan BIM ke depan bukan hanya diterapkan pada tahap perencanaan, pelaksanaan hingga operasional, tetapi juga mencakup pada tahap pengadaan barang dan jasa serta audit,” ucapnya.

Sejauh ini, implementasi BIM telah dilakukan di beberapa proyek, seperti renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Stadion Manahan Solo, Pasar Atas Bukittinggi, Arena Aquatic Papua, Istora Bangkit Papua, Pasar Pariaman Sumatera Barat, Pasar Sukawati Gianyar Bali, Pasar Renteng Lombok Tengah, Pasar Legi Ponorogo, Pasar Sentral Gorontalo, Politeknik Negeri Malang dan IAIN Palu Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan teknologi BIM telah diterapkan pada konstruksi Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dan Jalan Tol Semarang-Demak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper