Bisnis.com, JAKARTA — Singapura kini resmi memiliki salah satu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung terbesar di dunia.
Sunseap Group, penyedia energi surya di Singapura, mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di atas Selat Johor dengan kapasitas 5 megawatt peak (MWp).
Pembangkit yang diklaim sebagai salah satu PLTS terapung di atas laut terbesar di dunia tersebut terdiri atas total 13.312 panel, 40 inverter, dan lebih dari 30.000 pelampung. Instalasi tersebut diharapkan mampu menghasilkan listrik sebesar 6.022.500 kilowatt hour (kWh) per tahun dan berpotensi menurunkan sekitar 4.258 ton emisi karbon dioksida.
Pembangunan PLTS terapung tersebut membutuhkan waktu hampir setahun di tengah pembatasan aktivitas selama lockdown pandemi Covid-19.
"Kami sangat senang mengumumkan keberhasilan penyelesaian sistem fotovoltaik lepas pantai pertama di Singapura dan Sunseap," ujar Co-founder dan CEO of Sunseap Group Frank Phuan seperti dikutip dari laman resmi Sunseap, Selasa (23/3/2021).
"Ini adalah tonggak penting bagi Sunseap karena kami percaya bahwa ruang lepas pantai seperti laut, waduk, danau, dan lainnya menawarkan peluang menarik bagi kota-kota yang daratannya jarang dan padat penduduknya untuk memanfaatkan energi matahari. Itu adalah tempat yang tidak terhalang dari matahari dan dengan risiko vandalisme atau pencurian yang minim," katanya.
Sunseap menyatakan bahwa proyek di Woodlands tersebut lebih menantang dibandingkan dengan instalasi PLTS di darat atau atap lainnya karena sifat laut terbuka yang tidak dapat diprediksi, harus menghindari rute pengiriman, dan keberadaan hewan teritip. Ahli kelautan juga diperlukan untuk instalasi tambat dan desain sistem.
Selain itu, lockdown Covid-19 tahun lalu juga menimbulkan tantangan tambahan karena pekerja asing yang dipekerjakan oleh kontraktor Sunseap tidak dapat meninggalkan asrama mereka.