Bisnis.com, JAKARTA - Waktu tiga kuartal yang tersisa untuk mengejar target kekebalan komunal (herd immunity) melalui vaksinasi dinilai tidaklah banyak bagi pemerintah untuk memaksimalkan pemulihan di sektor riil tahun ini.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, selain progres vaksinasi yang lambat pada kuartal I/2021, momentum pemulihan dinilai hanya dimiliki oleh industri manufaktur konsumsi rumah tangga secara sektoral, sedikit di antaranya sektor makanan dan minuman.
Berdasarkan data terakhir industri manufaktur di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), hanya tiga sektor industri yang berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sampai dengan kuartal ketiga tahun lalu, antara lain makanan dan minuman (mamin) 1,16 persen, perumahan dan perlengkapan rumah tangga 2,82 persen, serta kesehatan dan pendidikan 3,94 persen.
Bahkan, Kemenperin meyakini sektor mamin mampu tumbuh 5–9 persen tahun ini. Terutama, karena terdorong oleh penjualan pada periode Ramadan-Lebaran yang diperkirakan melonjak seiring dengan sudah berjalannya program vaksinasi pemerintah.
"Pergerakan positif di sektor makanan dan minuman serta perumahan dan perlengkapan rumah tangga sangat mungkin. Asalkan, pemerintah benar-benar melaksanakan program vaksinasi terhadap 181,5 juta penduduk untuk mencapai kekebalan komunal sesuai dengan target," ujar Hariyadi ketika dihubungi, Rabu (24/3/2021).
Sementara, Wakil Ketua Bidang Perindustrian Kadin Johnny Darmawan memperkirakan industri manufaktur Indonesia masih mampu bergeliat di sepanjang kuartal I/2021.
Baca Juga
"Dengan adanya program insentif dan penanganan Covid-19 yang baik, Purchasing Managers Index [PMI] Indonesia akan bertahan di level 50 ke atas," ujar Johnny pada saat dihubungi, Rabu (24/3/2021).
Terakhir, IHS Markit melaporkan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Februari berada di level 50,9. Kendati pun lebih rendah dari periode Januari dengan PMI di angka 52,2, kondisi manufaktur dalam negeri masih di level ekspansif. Kendati demikian, secara keseluruhan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Tanah Air mengalami penurunan.