Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) sebagai kontraktor pelaksana akan melakukan rekayasa lalu lintas lanjutan.
Hal itu dilakukan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama masa konstruksi periode 22 Maret 2021 sampai 30 Juni 2021.
Kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi berlangsung dengan adanya pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan, dan lampu penerangan jalan umum (PJU).
“PT MRT Jakarta (Perseroda) memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini," ujar Plt. Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo melalui siaran pers, Senin (22/3/2021).
Ia juga berharap pengguna jalan dan angkutan umum memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan.
Kemajuan pembangunan MRT Jakarta Fase 2A paket kontrak 201 (CP201) Bundaran HI – Harmoni, hingga saat ini memasuki tahap pemasangan Diaphragm Wall (D-Wall) atau dinding penahan tanah di Stasiun Monas.
Sedangkan di area Stasiun Thamrin memasuki tahap relokasi drainase, persiapan pembangunan D-Wall seperti soil pit, silo foundation dan persiapan tunneling.
Untuk mendukung pekerjaan di atas, PT MRT Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana, akan melakukan rekayasa lalu lintas lanjutan.
Rekayasa lalu lintas berlangsung selama masa konstruksi periode 22 Maret 2021 sampai 30 Juni 2021, dengan detail sebagai berikut:
Pekerjaan konstruksi persiapan terowongan pada sisi utara Stasiun Bundaran HI
1. Pengalihan lalu lintas tahap 1-4, periode 22 Maret – 14 April 2021:
- Jalan M.H Thamrin sisi barat (arah Kota), di depan Gedung Lippo Thamrin hingga Menara Topasyang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), dibagi menjadi 2 yaitu sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengahmenjadi 3 jalur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur campur (mixed traffic) kendaraan regular dan bus Transjakarta (3+1).
- Di depan Gedung Menara Topas hingga depan Bawaslu kembali menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1).
- Setelah Gedung Bawaslu tepatnya di depan Gedung Jaya, lajur kendaraan dibagi menjadi 2 yaitu sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 1 jalur campur (mixed traffic) antara kendaraan reguler dan bus Transjakarta dan 2 lajur kendaraan regular (2+1), dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur kendaraan regular.
- Sementara Jalan M.H Thamrin sisi timur (arah Blok M) di depan Gedung Sinarmas yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 3 lajur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur kendaraan regular dan 1 jalur campur (mixed traffic) antara kendaraan reguler dan bus Transjakarta (1+1).
- Pekerjaan yang dilakukan adalah penguatan tanah untuk akses peluncuran Mesin Bor Terowongan atau TBM (Tunnel Boring Machine) serta pembongkaran pile/sheet pile sisi barat.
Pengalihan lalu lintas tahap 1-4A, periode 15 April – 30 April 2021:
- Jalan M.H Thamrin sisi barat (arah Kota) di depanGedung Lippo Thamrin hingga Menara Topas dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengahmenjadi 3 jalur kendaraan regular dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (3+1).
- Sementara di depan Menara Topas hingga Gedung BAWASLU kembali menjadi 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur TransJakarta (5+1).
- Terjadi pergeseran lajur pada persimpangan Jalan MH. Thamrin – Jalan Wahid Hasyim (persimpangan Sarinah).
- Jalan M.H Thamrin sisi barat (arah Kota) di depan Gedung Jaya memiliki konfigurasi yang sama dengan tahap 1-4.
- Jalan M.H Thamrin sisi timur (arah Blok M) di depan Gedung Sinarmas memiliki konfigurasi yang sama dengan tahap 1-4.
- Pekerjaan yang dilakukan adalah perkuatan tanah untuk akses peluncuran Mesin Bor Terowongan atau TBM (Tunnel Boring Machine) serta pembongkaran pile/sheetpile sisi barat.
Pengalihan lalu lintas tahap 1-4B, periode 1 Mei 2021 – 4 Juni 2021:
- Jalan M.H Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari Gedung Lippo Thamrin hingga Gedung Bawaslu tetap sama dengan konfigurasi lajur kendaraan pada tahap 1-4A.
- Jalan M.H Thamrin sisi barat (arah Kota) di depan Gedung Jaya berubah menjadi 4 lajur kendaran regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).
- Jalan M.H Thamrin timur (arah Blok M) di depan Menara Cakrawala yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Tranjakarta (5+1), dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 3 lajur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur Transjakarta (3+1).
- Di depan Sinarmas lajur dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Sisi kiri median tengah menjadi 4 lajur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur mixed Transjakarta.
- Pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan pemasangan dinding penahan tanah di area akses peluncuran mesin bor terowongan atau TBM (Tunnel Boring Machine) dan pembongkaran pile/sheetpile sisi timur dan barat.
Pengalihan Lalu Lintas tahap 1-2B, periode 1 April – 31 Mei 2021:
- Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan BPPT hingga halte sementara Transjakarta Bank Indonesia tetap sama dengan kondisi lalu lintas yang ada saat ini.
- Jalan M.H Thamrin sisi timur (arah Blok M) mulai dari depan Kementrian ESDM hingga halte sementara Transjakarta Thamrin 10 tetap sama dengan kondisi lalu lintas yang ada.
Pengalihan lalu lintas tahap 1-2C, periode 1 Juni – 30 Juni 2021:
- Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan BPPT hingga depan Bank Indonesia yang semula terbagi menjadi 2 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta di sisi kiri median dan 2 lajur regular di sisi kanan median tengah, berubah menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).
- Jalan M.H. Thamrin arah Selatan mulai dari depan Kementerian ESDM hingga depan Thamrin 10 yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur khusus Transjakarta (5+1), berubah menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).
- Pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan perkuatan tanah berupa power blender, jet grouting dan pemasangan dinding diafragma sebagai struktur penahan tanah untuk konstruksi Stasiun Thamrin.