Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah optimistis Vaksin Merah Putih bisa digunakan sebelum pertengahan 2022. Harapan tersebut dinilai cukup masuk akal usai Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan PT Bio Farma (Persero) kian intens dalam proses pengembangan dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi, dengan intensitas pengembangan seperti yang berlangsung saat ini, Vaksin Merah Putih bisa mulai digunakan pada awal 2022.
"Bahkan, tidak tertutup kemungkinan Vaksin Merah Putih sudah bisa digunakan pada awal 2022," ujar Nadia kepada Bisnis.com, Minggu (21/3/2021).
Pemerintah, lanjutnya, berharap PT Bio Farma bisa menyerahkan laporan interim dalam waktu yang tidak terlalu lama guna mengantongi izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) lebih cepat.
Perlu diketahui, upaya akselerasi pengembangan Vaksin Merah Putih sesuai dengan keinginan pemerintah. Digunakannya vaksin tersebut tahun depan dinilai dapat memangkas biaya impor vaksin sehingga memungkinkan pemerintah melakukan penghematan anggaran belanja negara.
Hal tersebut disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir beberapa waktu lalu dalam rapat di DPR RI. Dia menyayangkan jika tahun depan pemerintah masih mengeluarkan anggaran untuk membeli vaksin dari luar negeri sementara ada pengembangan vaksin dalam negeri yang bisa diharapkan.
Baca Juga
Menurutnya, perkembangan vaksin Merah Putih akan terus dipantau. Pasalnya, triliunan rupiah uang negara yang dibelanjakan untuk membeli vaksin dinilai sangat disayangkan apabila mengalir terus ke luar negeri.
Terkait dengan penggunaan, Vaksin Merah Putih nantinya akan digunakan seperti halnya Sinovac dan AstraZeneca. Kementerian Kesehatan memastikan Vaksin Merah Putih akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah.
"Selain akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah, pemerintah tidak akan memungut biaya dari penggunaan Vaksin Merah Putih," tegas Nadia.