Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikator Terus Membaik, BI Tidak Ubah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021

Perkembangan indikator pada Februari mengindikasikan perbaikan yang terus berlangsung di tengah mobilitas masyarakat yang meningkat meski terbatas.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa perbaikan ekonomi domestik akan terus berlanjut. Hal ini didorong perekonomian global, vaksinasi, dan sinergi kebijakan yang diperkuat.

Perkembangan indikator pada Februari mengindikasikan perbaikan yang terus berlangsung di tengah mobilitas masyarakat yang meningkat meski terbatas.

“Ekspor terus meningkat terutama komoditas manufaktur seperti besi baja, biji logam, kimia organik, dan mesin listrik seiring kenaikan permintaaan negara mitra dagang utama. Secara spasial kinerja ekspor terjadi di sejumah wilayah seperti Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa maupun Sumatera,” katanya usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (18/3/2021).

Perry menjelaskan bahwa keyakinan konsumen hingga penjualan eceran juga menunjukkan perbaikan. Akselerasi vaksin yang dilakukan pemerintah serta disiplin masyarakat dalam protokol kesehatan akan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Untuk mendorong permintaan domestik, sinergi kebijakan diperkuat. Pertama, pembukaan sektor produktif yang aman seperti kendaraan bermotor, properti, dan makanan.

Kedua, akselerasi stimulus fiskal baik dari pusat maupun daerah. Ketiga, penyaluran kredit perbankan dari sisi permintaan. Keempat, berlanjutnya stimulus moneter dan makro prudensial yang ditempuh BI. Terakhir, percepatan digitalisasi sistem pembayaran.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan meningkat antara 4,3 persen sampai 5,3 persen,” jelasnya.

Prediksi tersebut sama dengan hasil RDG bulan lalu. Angka ini lebih rendah dari proyeksi awal BI yang sebesar 4,8 hingga 5,8 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper