Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kartu prakerja telah berjalan tepat setahun. Program ini sukses menekan kemiskinan dan lesunya ekonomi akibat Covid-19.
Di awal program, pendaftar hanya ada 15 orang. Akan tetapi sampai saat ini pemerintah telah membuka sampai 14 gelombang dengan total pengajuan 55,6 juta.
“Dengan program semi bansos [bantuan sosial], 5,5 juta orang telah terkirim. Serapan pada 2020 mencapai Rp19,98 triliun atau 99,9 persen dari pagu Rp20 triliun,” katanya saat sambutan virtual, Rabu (17/3/2021).
Airlangga menjelaskan bahwa penerima manfaat kartu prakerja menjangkau seluruh kawasan Indonesia hingga ke pelosok dan berbagai latar belakang pendidikan. Mayoritas dari mereka tidak bekerja dan belum menerima kursus.
“Survei BPS [Badan Pusat Statistik] mengatakan bahwa kartu prakerja berhasil menjalankan misi ganda. Sebagai semi bansos 88,9 persen mereka bilang keterampilan meningkat. Sementara 81 persen untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Airlangga menuturkan bahwa tahun ini pemerintah menerima 1,8 juta penerima manfaat. Pada triwulan I/2021 ditargetkan mencapai 2,7 juta jiwa.
Baca Juga : Airlangga Sebut PEN Bisa Pulihkan UMKM |
---|
Ekosistem kartu prakerja melibatkan 7 platform digital, 5 lembaga pembayaran, 165 lembaga pelatihan, dan 1.700 jenis pelatihan. Program ini diklaim Airlangga mengakselerasi inklusi keuangan.
“Sebanyak 25 persen penerima belum pernah punya rekening dan juga belum punya e-wallet [dompet-el]. Ini program pembelajaran yang dibutuhkan di era digital baik secara daring maupun mandiri,” ucapnya.