Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan kegemaran warga Indonesia bepergian ke luar negeri telah membawa uang keluar negeri setidaknya Rp150 triliun tiap tahunnya.
“[Uang] Rp 150 triliun per tahun pergi ke luar negeri karena kegemaran kelas menengah ke atas, termasuk keluarga saya, suka berwisata ke luar negeri. Sekarang saya yakinkan lebih banyak berwisata ke Indonesia,” ujar Sandiaga, dilansir dari tempo.co, Senin (15/3/2021).
Sandiaga menyatakan pemerintah sedang berupaya agar wisatawan domestik memilih berwisata di Tanah Air dan memutar uangnya di dalam negeri sendiri. Rencana ini merupakan salah satu cara yang dilakukan kementeriannya untuk memulihkan industri pariwisata dari krisis pandemi Covid-19 dalam jangka pendek.
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak bagi sekitar 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Di Bali, dampak krisis akibat pandemi bahkan disebut-sebut lebih parah ketimbang tragedi Bom Bali I dan Bom Bali II.
Badan Pusat Statistik mencatat angka kunjungan wisatawan asing (wisman) di Indonesia melorot sekitar 75 persen menjadi hanya 4,02 juta turis sepanjang 2020. Anjloknya tingkat kunjungan wisman mendorong pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi hingga -9,31 persen secara akumulatif.
Di tengah kondisi tersebut, Sandiaga mengatakan pemerintah ingin menebar semangat dan harapan agar pelaku wisata dan ekonomi kreatif tetap optimistis. “Di saat ini, hope [harapan] itu akan terus kami hembuskan,” katanya.
Di sisi lain, Sandiaga mengatakan pemerintah ingin pariwisata di dalam negeri bersifat inklusif pada masa mendatang dengan melibatkan desa wisata. Peran desa wisata akan menggerakkan konsep wisata berkelanjutan dan membuka ribuan peluang usaha bagi masyarakat.
“Ke depan kami ingin Indonesia jadi destinasi pilihan di Asean. Pariwisata akan jadi lokomotif pembangunan Indonesia ke depan,” tekannya.