Bisnis.com, JAKARTA — PT Chevron Pacific Indonesia mulai membagikan data Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan.
Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan sebagian besar pendataan aset dan menyerahkan data produksi, eksplorasi, dan pendukung kegiatan operasi kepada Pemerintah Indonesia melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Chevron juga mulai membagikan data tersebut kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), selaku operator Blok Rokan berikutnya agar proses transisi berjalan lancar.
”Perusahaan kami berkomitmen untuk melaksanakan proses transisi Blok Rokan ini secara selamat, andal, dan lancar sehingga blok ini terus memberikan manfaat optimal bagi negara dan rakyat Indonesia. Ke depan, kami berharap agar proses alih kelola Blok Rokan dapat menjadi salah satu poin rujukan bagi peralihan wilayah kerja migas lainnya di Indonesia,” katanya seperti dikutip melalui keterangan resmi, Senin (17/3/2021).
Sejak Agustus 2020 hingga Maret 2021, Chevron telah menyerahkan seluruh data yang masuk di dalam termination checklist kepada SKK Migas. Data tersebut termasuk yang berkaitan dengan geologi dan geofisika, perizinan, prosedur standar operasional (SOP), fasilitas produksi, pertanahan, kontrak barang dan jasa, sumber daya manusia dan program pengembangan masyarakat.
Soenitha menuturkan bahwa pihaknya memprioritaskan dan dapat menuntaskan penyerahan data tersebut lebih awal dari jadwal untuk mendukung proses transisi yang lancar.
Sebagai bagian dari proses transisi ini, PT CPI berkoordinasi secara intensif dengan SKK Migas dan PHR untuk membahas berbagai aspek teknis proses transisi. Kontrak kerja sama PT CPI di Blok Rokan akan berakhir pada 9 Agustus 2021.
”Perusahaan kami sangat bangga dengan komitmen para karyawan. Di tengah persiapan alih kelola, mereka tetap fokus mengoperasikan Blok Rokan secara selamat dan andal. Tahun lalu kami tetap mampu memenuhi target produksi yang ditetapkan Pemerintah,” ungkapnya.
Sebagai komitmen untuk menjaga tingkat produksi pada saat transisi, PT CPI kembali memulai program pengeboran secara incremental pada akhir Desember 2020 lalu sesuai dengan perjanjian heads of agreement (HoA) antara SKK Migas dan PT CPI yang ditandatangani pada September 2020.
PT CPI mampu mengoptimalkan produksi minyak dari aset strategis itu guna mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional, pendapatan negara, pertumbuhan ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat.
“Bertepatan dengan 97 tahun Chevron di Indonesia, kami bangga telah menjadi pemimpin dan pelopor di industri migas dan menjadi perusahaan yang dikagumi atas kemampuan karyawan, kinerja, dan kemitraannya,” tuturnya.