Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk tidak mengubah anggaran program kartu prakerja tahun ini. Dana yang disiapkan dipastikan sama seperti tahun 2020, Rp20 triliun.
“Anggaran kartu prakerja 2021 tetap seperti 2020 yaitu sebesar Rp20 triliun untuk 5,7 juta sampai 5,9 juta orang yang bisa mendapatkan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaam, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin melalui diskusi virtual, Jumat (12/3/2021).
Rudi menjelaskan bahwa pada semester I/2021, kartu prakerja menggunakan anggaran awal Rp10 triliun dengan skema semi bantuan sosial (bansos).
Kuota pergelombang sebanyak 600.000 orang melalui siklus perminggu. Dengan demikian, pada akhir kuartal I/2021, total penerima mencapai sebanyak 2,7 juta.
Untuk mempercepat penyaluran bantuan perlindungan sosial dan mengungkit pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2021, pelaksanaan kartu prakerja gelombang telah dimulai pada 23 Februari lalu.
Selain untuk pekerja yang terkena PHK, dirumahkan, dan pelaku usaha mikro juga kecil yang terdampak, kartu prakerja dengan skema yang ada juga diprioritaskan kepada calon pekerja migran indonesia dan sektor pariwisata di destinasi wisata unggulan.
Baca Juga
“Saat ini kami juga sedang membuka program kartu prakerja untuk gelombang 14,” jelas Rudy.