Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyebut vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia akan digunakan untuk program Vaksinasi Nasional karena belasan juta dosis vaksin tersebut merupakan sumbangan dari World Health Organization (WHO).
"Vaksin ini dari Covax ya. Jadi untuk program pemerintah," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi kepada Bisnis, Senin (8/3/2021).
Pemerintah Indonesia menerima sebanyak 1.113.600 vaksin jadi AstraZeneca buatan perusahaan farmasi asal Inggris pada Senin (8/3/2021) petang. Total berat keseluruhan vaksin yang tiba di Tanah Air itu mencapai 4,1 ton dan terdiri dari 11.136 karton.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menuturkan kedatangan 1,1 vaksin jadi itu menjadi bagian awal dari tahapan pertama pengiriman vaksin dari jalur kerja sama multilateral. Adapun, tahapan pertama pengiriman vaksin itu direncanakan mencapai 11.704.800 vaksin jadi.
“Pengiriman batch pertama akan dilakukan hingga Mei 2021 dan menurut rencana akan diikuti oleh batch selanjutnya,” kata Retno saat menerima kedatangan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta.
Retno menerangkan kedatangan vaksin asal Inggris itu menjadi cerminan komitmen pemerintah untuk mengamankan ketersediaan vaksin di dalam negeri. Pengiriman vaksin AstraZeneca itu sudah mulai dijajaki oleh pemerintah sejak 16 Oktober 2020.
Baca Juga
“Di Jenewa, bersama dengan Menteri BUMN saya menyampaikan surat expression of interest kepada Gavi, surat itu ditandatangani Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan, sejak saat itu proses untuk mendapatkan vaksin multilateral bergulir,” tuturnya.
Pemerintah telah mengamankan sekitar lebih dari 663 juta dosis vaksin Covid-19 untuk memenuhi program vaksinasi bagi 181 juta penduduk.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini Indonesia telah meneken kontrak vaksin Covid-19 dengan sejumlah produsen dari berbagai negara.
Dia memerinci, posisi jumlah vaksin yang telah teken kontrak mencapai 270 juta dosis. Sementara itu, kebutuhan total vaksin Indonesia mencapai 426 juta dosis untuk 181 juta penduduk di atas 18 tahun.
“Kita sedang finalisasi dengan Pfizer agar bisa melengkapi kontrak pasti jadi 329 juta,” katanya dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Selain itu, pengadaan vaksin gratis juga terus dibicarakan melalui kerja sama multilateral COVAX GAVI. Tetapi, angkanya belum pasti dan masih berstatus opsi.