Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senat AS Loloskan Stimulus Jumbo Joe Biden

Rancangan Undang-Undang (RUU) Rencana Penyelamatan Amerika tersebut sekarang dikembalikan ke DPR dan pemungutan suara lanjutan akan dilakukan minggu depan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rancangan undang-undang stimulus Covid-19 senilai US$1,9 triliun yang telah dibubuhi tanda tangan Joe Biden akhirnya disetujui Senat Amerika Serikat (AS) setelah 25 jam voting yang menghasilkan suara 50 banding 49.

Rancangan Undang-Undang (RUU) Rencana Penyelamatan Amerika tersebut sekarang dikembalikan ke DPR, di mana Pemimpin Mayoritas Steny Hoyer mengatakan pemungutan suara akan diadakan Selasa mendatang (9/3/2021).

Meskipun beberapa kalangan progresif DPR mengeluh tentang perubahan yang dibuat oleh Senat tersebut. Namun, sejauh ini tidak ada yang mengancam untuk menahan suara. Partai Demokrat bertujuan untuk menandatanganinya dukungan terhadap stimulus ini menjadi undang-undang minggu depan.

Pengesahan RUU stimulus terbesar kedua dalam sejarah AS akan memberikan Biden kemenangan legislatif pertamanya. Ini tandanya dia harus menyiapkan panggung untuk bekerja selama musim semi ini untuk mendorong rancangan undang-undang pemulihan infrastruktur dan manufaktur.

"Sekeras momen ini, ada hari-hari cerah di depan - memang ada," kata Biden di Gedung Putih setelah Senat AS meloloskan RUU tersebut.

“Tidak pernah menjadi taruhan yang bagus untuk bertaruh melawan Amerika.”

RUU itu akan memberikan perluasan perawatan kesehatan terbesar sejak Undang-Undang Perawatan Terjangkau. RUU ini juga akan memangkas tingkat kemiskinan anak dan segera mengirimkan bantuan tunai senilai US$1.400 kepada jutaan orang Amerika.

Selain itu, pemerintah negara bagian dan lokal ditetapkan untuk mendapatkan lebih dari US$350 miliar bantuan dan sekolah-sekolah akan mendapatkan suntikan dana, yang semuanya diharapkan oleh akan mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

Lebih lanjut, RUU ini juga akan memberikan bantuan tunai US$300 per minggu bagi pengangguran di AS hingga 6 September 2021.

Pemerintah juga akan menyalurkan stimulus bantuan senilai US$10.200 dari tunjangan asuransi pengangguran tidak kena pajak untuk rumah tangga dengan pendapatan kurang dari US$150.000.

RUU tersebut juga mencakup dana bantuan US$160 miliar untuk vaksin dan program pengujian untuk membantu menghentikan penyebaran virus Corona.

Senat juga mengadopsi amandemen bipartisan dari anggota partai Republik Lisa Murkowski dari Alaska dan Demokrat Joe Manchin dari West Virginia untuk mengarahkan anggaran sebesar US$800 juta dalam rangka mengurangi tunawisma muda.

Secara keseluruhan, rancangan undang-undang itu bernilai dua kali lipat ukuran stimulus era Obama dan melampaui banyak perkiraan Wall Street sebelumnya untuk seberapa besar paket yang bisa dilewati Demokrat dengan margin kontrol paling tipis.

Ukurannya hanya dikalahkan oleh rencana bantuan pandemi senilai US$2,2 triliun yang disahkan setahun lalu.

Upaya Partai Demokrat di Senat terhenti selama hampir 12 jam pada hari Jumat lalu (5/3/2021), setelah Manchin menolak amandemen untuk memperpanjang tunjangan tambahan bagi pengangguran hingga Oktober. Kondisi ini sempat suara di Senat AS terpecah, 50:50.

Meskipun sempat tersandung, perjalanan ini menjadi kemenangan besar bagi Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer yang berhasil menunjukkan bahwa Demokrat dapat memegang kekuasaan meskipun Senat terpecah 50:50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper