Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekecewaannya setelah mengetahui pengerjaan proyek-proyek pemerintah masih menggunakan produk impor. Dia meminta kementerian/lembaga untuk memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Dia mengatakan bahwa produk dalam negeri belum sepenuhnya digunakan pada proyek-proyek pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Pipa kita sudah produksi banyak masih impor, untuk apa gitu loh. Pada dipakai untuk proyek pemerintah, pada dipakai untuk proyek-proyek BUMN. Kalau saya ngomong nggak boleh gitu nggak boleh,” kata Jokowi saat membuka Raker Hipmi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021).
Dia meminta jajarannya harus benar-benar berbenah dan menggunakan produk dalam negeri. Bila proyek pemerintah dan BUMN menggunakan seluruh produk dalam negeri, dia meyakini akan berdampak besar pada perekonomian nasional.
“Kalau itu bisa dikunci [menahan penggunakan produk impor] bisa menaikkan sebuah permintaan produk dalam negeri yang tidak kecil,” ujarnya.
Selain itu, dia menegaskan bahwa Indonesia menganut keterbukaan ekonomi. Pemerintah tidak menutup laju impor. Akan tetapi dia mewanti-wanti agar negara ini tidak menjadi korban unfair practices dari perdagangan dunia.
Menurutnya, pemerintah harus memanfaatkan pasar dalam negeri. Pasalnya, dengan 270 juta penduduk, daya beli masyarakat Indonesia sangat besar untuk mendongkrak ekonomi nasional.
“Saya paham bahwa teknologi dalam negeri kita belum kuat silakan teknologinya diambil dari luar juga nggak apa-apa kok. Tapi produksinya di dalam negeri, produksinya di Indonesia yang diikuti tentu saja kita selalu mewajibkan untuk transfer teknologi dan kemampuan SDM kita untuk bisa mengikuti dan naik kelas sehingga membuka lapangan kerja seluas-luasnya kepada masyarakat," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga kembali menggaungkan ajakan untuk cinta dan bangga terhadap produk Indonesia dan tidak menyukai produk-produk dari luar negeri.
Jokowi mengatakan boleh saja tidak suka dengan produk asing dengan tujuan untuk menciptakan loyalitas konsumen kepada produk-produk dalam negeri. Namun, untuk mewujudkannya dia menyatakan perlu sejumlah syarat yang harus dipenuhi.
"Harganya kompetitif dan tentu saja kualitasnya harus baik. Ini dari sisi produsen harus terus diperbaiki kualitasnya, memperbaiki packaging-nya dan desainnya agar bisa mengikuti tren," ujarnya.