Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengurungkan niat untuk meluncurkan program pernikahan di atas pesawat akibat rendahnya animo masyarakat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pada mulanya memang terpikirkan untuk membuat paket pernikahan khusus di atas pesawat selama pandemi Covid-19. Namun, setelah melakukan analisa lebih dalam belum banyak masyarakat yang tertarik untuk melakukannya karena mayoritas masih menginginkan gaya pernikahan secara tradisional.
“Belum ada yang tertarik. Tadinya memang ada rencana [pernikahan di atas pesawat] tetapi animonya rendah. Kayaknya masih pengen gaya tradisional,” ujarnya, Kamis (4/3/2021).
Sebelumnya Irfan sempat menuturkan selama pandemi ini terdapat sejumlah penumpang yang memanfaatkan sewa pesawat (charter) untuk terbang tiga jam di atas Jakarta dengan kebutuhan pernikahan.
Menurutnya, dibandingkan dengan menyelenggarakan resepsi di gedung hotel biayanya jauh lebih mahal dan kurang efektif karena jumlah kehadiran tamu undangannya hanya bisa separuh dari kapasitas maksimal.
Irfan meyakini selama pandemi akan banyak terjadi pergeseran dan menciptakan tren baru termasuk resepsi di atas pesawat. Terlebih secara praktik pesawat dimungkinkan untuk terbang berputar selama beberapa jam di atas langit sebelum kembali mendarat.
Baca Juga
Emiten berkode saham GIAA tersebut menilai potensi ini akan menjadi peluang yang ditangkap ke depan selain dari kargo karena industri penerbangan baru akan pulih cukup lama.