Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia pada Februari Tembus US$60

Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh pembelian minyak mentah yang berkelanjutan untuk minyak mentah Timur Tengah dari penyulingan Asia Pasifik, termasuk China, India dan Jepang.
Harga minyak naik/Ilustrasi
Harga minyak naik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price Februari 2021 mengalami peningkatan sekitar US$7,19 per barel.

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia memaparkan, ICP Februari 2021 naik menjadi US$60,36 per barel dari periode sebelumnya US$53,17 per barel. ICP SLC juga mengalami kenaikan sebesar US$7,01 per barel dari US$54,41 per barel menjadi US$61,42 per barel.

Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan bahwa kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain penurunan produksi minyak mentah AS yang mencapai lebih dari 1 juta barel per hari (bph) akibat cuaca dingin ekstrem yang melanda wilayah Texas, serta kepastian Federal Reserve AS bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk sementara waktu menyebabkan nilai tukar dollar AS melemah sehingga investor mengalihkan investasi pada pasar ekuitas dan komoditas.

“Harga minyak mentah Februari juga dipengaruhi oleh backwardation pada pasar future minyak mentah yang dipicu oleh optimisme akan perbaikan permintaan minyak mentah seiring pendistribusian vaksin Covid-19 dan pemotongan produksi negara-negara produsen minyak,” ujar Tim Harga seperti dikutip melalui keterangan resminya, Kamis (4/3/2021).

Faktor lainnya adalah Pertemuan ke-26 Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC) pada 3 Februari 2021 yang menyepakati untuk melanjutkan pemotongan produksi sebesar 7,2 juta bph hingga Maret 2021.

Selain itu, proyeksi permintaan minyak mentah global untuk 2021 berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) Februari 2021, diperkirakan naik 5,4 juta bph menjadi 96,4 juta bph. Dalam laporan OPEC Februari 2021, permintaan minyak global diperkirakan naik 5,79 juta bph menjadi 96,1 juta bph.

Sementara itu, laporan Energy Information Administration (EIA) menyatakan penurunan stok minyak mentah AS pada Februari sebesar 12,7 juta barel menjadi 463 juta barel dibandingkan stok minyak mentah pada Januari 2021.

Sementara itu, untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh pembelian minyak mentah yang berkelanjutan untuk minyak mentah Timur Tengah dari penyulingan Asia Pasifik, termasuk China, India dan Jepang.

“Peningkatan permintaan gasoline terutama di China, akibat pergeseran dari transportasi umum menjadi kendaraan pribadi dan mulai pulihnya aktivitas industri di India, juga memengaruhi harga minyak mentah di Asia Pasifik,” jelas Tim Harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper