Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut hingga saat ini masih banyak pejabat yang enggan menggunakan produk di dalam negeri.
Padahal, Luhut menyampaikan produk UMKM Indonesia memiliki potensi yang sangat kuat dan perlu dikembangkan sehingga memiliki nilai tambah dan dapat mendorong keunggulan daerah-daerah di Tanah Air.
Dia mengatakan, belanja barang dan belanja modal di Indonesia mampu mencapai Rp1.200 triliun. Jika setengah dari total belanja tersebut digunakan untuk membeli produk dalam negeri, maka dampaknya kepada penciptaan lapangan kerja sangat besar.
“Tapi masih banyak pejabat kita yang mengabaikan aturan yang sudah ada, harus menggunakan produk-produk buatan dalam negeri,” katanya dalam acara pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Sesi I secara virtual, Rabu (3/3/2021).
Luhut menyampaikan, apa yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendukung produk UMKM dan mendorong produk unggulan di daerah-daerah sudah tepat.
Menurutnya, sinergi gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia saja dapat menjadi jawaban terhadap tantangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang tertekan akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga
“Setelah Januari lalu kita mengangkat produk bali, Februari produk Danau Toba, Sumatera Utara, bulan ini mengangkat tema Nusa Tenggara Barat, saya harapkan dengan gerakan yang dilakukan dari daerah ke daerah dapat memotivasi UMKM agar berlomba untuk menjadi produk terbaik dengan nilai transaksi yang terus meningkat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Luhut juga memberi pesan kepada pejabat daerah, termasuk pejabat di kantor perwakilan BI, untuk bekerja keras mendorong UMKM sehingga tergabung dalam satu ekosistem sehingga memacu transaksinya terus meningkat.
“Saya titip pada kita semua pejabat, mari bekerja dengan hati, jangan merasa sombong, merasa hebat pada posisi ini, ini posisi hanya sementara, tapi apa yang kita kontribusikan pada rakyat itu harus kita lakukan betul-betul,” tuturnya.