Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesantren jadi Sasaran Energi Terbarukan PLTS

Tujuannya untuk penghematan listrik maupun dari sisi ilmu pengetahuan tentang perkembangan teknologi PLTS di Indonesia.
Pesantren dan PLTS
Pesantren dan PLTS

Bisnis.com, JAKARTA - SUN Energy, perusahaan pengembang lokal Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bersama dengan Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) membuka kerjasama dan diskusi tentang potensi pemanfaatan energi surya untuk mensukseskan program Pesantren Hijau yang dicanangkan oleh Lembaga Perubahan Iklim PBNU, bekerjasama pula dengan Radesa Institute.

Tujuannya untuk penghematan listrik maupun dari sisi ilmu pengetahuan tentang perkembangan teknologi PLTS di Indonesia.

Dalam pengelolaan energi nasional, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2014 (PP 79/2014) tentang Kebijakan Energi Nasional mencanangkan target bauran energi dengan kontribusi energi baru terbarukan sebesar 23% di tahun 2025. Kebijakan ini diperkuat lagi dengan Peraturan Presiden Nomor Nomor 22 tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional yang menargetkan energi nasional sebesar 23% dari energi baru terbarukan.

“Prospek Pengembangan energi surya sangat besar sekali. Dari potensi energi surya 207.8 GW, sekarang baru dimanfaatkan kurang dari 200 Mwp. Ini menunjukan kesenjangan yang sangat besar, yang di satu sisi adalah tantangan tetapi di sisi lain merupakan peluang untuk berbagai pihak untuk untuk berpartisipasi untuk memanfaatkan energi surya,” ujar Andhika Prastawa, ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) dikutip dari keterangan tertulisnya.

Dia menambahkan bahwa dibanding dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia masih tertinggal dalam pemanfaatan matahari menjadi energi surya. Oleh karena itu perlu adanya upaya dan dorongan pemerintah dan pihak-pihak dalam memanfaatkan energi surya.

“Penerapan energi surya di pesantren dengan menggunakan PLTS dapat mempercepat pencapaian target pemerintah untuk menciptakan 23% energi baru terbarukan di tahun 2025. Pemasangan PLTS atap juga sangat mudah,murah,  tidak memerlukan area yang luas dan bisa dipasang di di grup-grup kecil atau bangunan-bangunan yang tersebar. Pemanfaatan energi surya di pesantren umumnya digunakan untuk penerangan bagi kegiatan belajar mengajar, catut daya, maupun untuk pompa air. Terlebih untuk di masa pandemi ini, PLTS atap cocok digunakan dalam penghematan pembayaran listrik PLN,” paparnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Syaikhul Islam, anggota komisi VII DPR, Syaikhul Islam menyatakan bahwa PLTS adalah solusi paling efektif untuk memenuhi target 23% bauran energi, dan harus dikembangkan secara massive karena kemudahan, anugerah matahari yang sangat besar dan tidak memerukan investasi yang mahal, bisa dipasang dimanapun tanpa melihat geografis, termasuk pemasangan PLTS di pesantren.

“Pemanfaatan PLTS di pesantren sangat mendesak. Pesantren bisa menjadi agen perubahan yang bisa mendorong masyarakat agar mereka memanfaatan energi surya. Dan alangkah lebih baik lagi apabila di masa depan, pesantren-pesantren itu bisa badan usaha yang bisa menghasilkan listrik untuk dijual ke PLN, bukan hanya memanfaatkan energi surya untuk mencukupi kebutuhan listrik pesantren saja,” ujar Syaikhul Islam.

I Made Aditya Suryawidya Head of Business Solution SUN Energy, mengatakan bahwa sekarang ini semakin banyak kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mempermudah pemanfaatan energi surya meski masih ada tantangan dalam implementasi PLTS.

“Beberapa tantangan yang dihadapi pihak yang dalam pemasangan PLTS adalah seperti investasi, teknis pemasangan dalam pemasanga, dan lain sebagianya. Di sinilah SUN Energy hadir dalam menciptakan energi surya. SUN Energy menyediakan investasi sebesar 0% bagi pesantren yang akan memasang PLTS atap, “ katanya.

I Made Aditya Suryawidya mengatakan bahwa SUN Energy menerapkan skema pembayaran dan penyewaan PLTS. Pelanggan hanya membayar produksi listrik oleh PLTS berdasarkan pemakaian berapa Kwh yang diproduksi PLTS atap.  Dengan menggunakan PLTS atap, pesantren bisa menghemat sebesar 10% - 15% tagihan listrik bulanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper