Bisnis.com, BATAM - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melakukan digitalisasi sebanyak 14 pelabuhannya pada tahun ini. Target digitalisasi pun dipercepat mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang semakin mengutamakan digitalisasi.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan sejauh ini digitalisasi secara integrasi telah dilakukan di lintasan Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk. Namun, lanjutnya, sebanyak enam pelabuhan juga telah mulai melakukan pembayaran secara cashless kendati belum terintegrasi secara digital, di antaranya Danau Toba, Lombok–Bali, Lombok–Sumba, Surabaya, Kupang, Batam, Balikpapan.
"Target tahun ini adalah 14 pelabuhan dengan sebanyak 65 lintasan," ujarnya, Kamis (25/2/2021).
Investasi untuk digitalisasi ini, kata dia, cukup besar. Namun sebagai gambaran investasi untuk jaringan Telkom di empat pelabuhan sebelumnya Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk senilai Rp125 miliar.
Targetnya selanjutnya, kata dia, pada 2022 sebanyak 35 pelabuhan yang dimiliki pun sudah menerapkan digitalisasi seluruhnya. ASDP memiliki 29 Cabang 35 Pelabuhan 272 Lintasan, 206 Kapal, 154 kapal milik ASDP, serta 52 kapal KSU (Join Operation).
ASDP selama ini melayani pasar perintis sebesar 70 persen sedangkan komersial sebeasar 30 persen. Berdasarkan prognosa ASDP, pendapatan tahun ini ditargetkan naik sebesar 42,8 persen dari Rp2,6 triliun menjadi Rp3,8 triliun. Selain itu juga menargetkan laba senilai Rp111,2 miliar.
Baca Juga
Adapun sebelumnya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta ASDP untuk selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan penyeberangan dan pelabuhan yang terintegrasi dan tujuan wisata waterfront.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyampaikan bahwa ASDP yang merupakan representasi produsen jasa sekaligus pelaku usaha dituntut untuk selalu inovatif dan terus meningkatkan kualitas layanan penyeberangan dan pelabuhan yang terintegrasi.
"Inovasi tidak boleh berhenti karena pengguna jasa selalu memiliki ekspektasi terhadap layanan yang dinamis. Apalagi, saat ini di era digitalisasi yang menuntut kemudahan, kepraktisan, kecepatan dan keterjangkauan," ujarnya.