Bisnis.com, JAKARTA - Boeing memperkirakan pesawat lorong ganda (twin aisle) atau wide body seperti pesawat 777X dan 787 Dreamliner akan tetap menjadi fondasi industri penerbangan di Asia Tenggara.
Vice President of Commercial Marketing Boeing Darren Hulst mengatakan armada pesawat lorong ganda Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh sebesar 55 persen hingga 2039 berdasarkan Proyeksi Pasar Komersial (Commercial Market Outlook, CMO) Boeing 2020.
"Pada 20 tahun ke depan, sekitar satu dari empat pesawat lorong ganda akan dikirimkan ke kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya yang diperuntukkan bagi maskapai yang beroperasi di Asia Tenggara," katanya, Kamis (25/2/2021).
Menurutnya, pertumbuhan jasa penerbangan komersial kawasan ini tetap menjanjikan dalam jangka panjang. Jasa komersial Asia Tenggara diperkirakan mencapai US$790 miliar dalam 20 tahun ke depan, sedikit meningkat dari proyeksi tahun lalu yang didorong terutama dari pertumbuhan konversi pesawat kargo dan solusi digital dan analitik.
"Kawasan ini diperkirakan akan memerlukan 183.000 pilot pesawat komersial, anggota awak kabin, dan teknisi penerbangan sepanjang periode proyeksi," sebutnya.
Sementara itu masih berdasarkan proyeksi Boeing, operator penerbangan di kawasan Asia Tenggara juga akan membutuhkan pengiriman pesawat terbang lorong tunggal lebih dari 3.500 pesawat hingga 2039.
Baca Juga
Hulst menyebut pesawat terbang lorong tunggal (single aisle) seperti varian pesawat terbang 737, akan terus menjadi penggerak pertumbuhan kapasitas penerbangan di kawasan ini di mana secara global penerbangan berbiaya rendah memiliki penetrasi pasar yang tertinggi.
Sebelumnya dia bahkan menuturkan maskapai penerbangan di kawasan Asia Tenggara bakal menjadi pasar intra kelima terbesar dunia pada 2039. Pasalnya, melalui maskapai penerbangan berbiaya rendah yang menawarkan layanan yang terjangkau dan kapasitas tambahan, diperkirakan pertumbuhan pergerakan penumpang di kawasan ini tumbuh sebesar 5,7 persen setiap tahun sepanjang periode proyeksi.
Dia juga menambahkan, jaringan penerbangan domestik dan regional yang luas di kawasan ini dapat menopang pemulihannya pasca pandemi. Armada pesawat terbang komersial kawasan ini bahkan diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,3 persen setiap tahun pada 20 tahun mendatang.
"Dalam kurun waktu ini, Asia Tenggara juga akan menjadi pasar penerbangan kedua terbesar di kawasan Asia Pasifik setelah China," imbuhnya.