Bisnis.com, JAKARTA - Boeing yakin pesawat varian 737 MAX akan mendapatkan kepercayaan kembali untuk terbang di Indonesia meski sebelumnya pernah mengalami kecelakaan.
Vice President of Commercial Marketing Boeing Darren Hulst optimistis hal itu dapat terwujud mengingat saat ini sejumlah maskapai di negara lain sudah mulai mengoperasikan pesawat serupa.
Dia mengatakan Boeing 737 MAX telah mengalami sejumlah perubahan dan memastikan sudah memberikan detail dan pesan terkait perubahan tersebut kepada para operator. Pun dengan ketentuan sistem serta pelatihan untuk semua yang terlibat dalam pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX.
“Yang paling penting kami bekerja sama dengan pelanggan kami untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan pesan dengan cara apa pun yang mereka butuhkan untuk menjelaskan keselamatan pesawat setelah adanya perubahan pada Boeing 737 MAX,” ungkapnya, Kamis (25/2/2021).
Lebih lanjut berdasarkan Proyeksi Pasar Komersial (Commercial Market Outlook, CMO) Boeing 2020, Hulst menyebut varian pesawat terbang 737, akan terus menjadi penggerak pertumbuhan kapasitas penerbangan di kawasan Asia Tenggara yang secara global penerbangan berbiaya rendah memiliki penetrasi pasar yang tertinggi.
Sebagai informasi, sebelumnya Lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika serikat yakni Federal Aviation Administration (FAA) mencabut larangan terbang pesawat Boeing 737 MAX setelah adanya perubahan yang dilakukan. Surat perintah pencabutan larangan itu ditandatangani langsung oleh Kepala FAA Steve Dickson.
Baca Juga
“Pesawat ini adalah pesawat yang paling diteliti dalam sejarah penerbangan. Perubahan desain yang diterapkan sepenuhnya menghilangkan kemungkinan terjadinya kecelakaan yang mirip dengan dua kecelakaan tersebut [Indonesia dan Ethiopia],” kata Dickson.
Meski telah melakukan sejumlah perubahan, FAA tetap memantau perangkat lunak, peningkatan sistem, dan pelatihan yang harus diselesaikan Boeing dan maskapai penerbangan khususnya sebelum mengangkut kembali penumpang dengan menggunakan pesawat Boeing 737 MAX.
Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menegaskan Indonesia memiliki aturan tersendiri terkait penggunaan kembali Boeing 737 MAX. Adapun, untuk menerbangkan kembali pesawat tersebut, maskapai perlu melakukan hal yang diatur dalam regulasi terkait.
Novie menegaskan, meskipun FAA sudah mencabut larangan tersebut tidak otomatis maskapai di Indonesia bisa mengoperasikan kembali Boeing 737 MAX 8.
“Kita ada proses tertentu untuk memastikan sarana transportasi ini bisa memberikan keamanan dan kenyamanan,” ujarnya.