Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memastikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan resmi di destinasi-destinasi wisata akan berlangsung secara masif tahun ini. Hal tersebut, sesuai dengan harapan pelaku industri yang mengharapkan pemasukan dari kegiatan pemerintah.
Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hari Santosa Sungkari mengatakan anggaran yang mengucur ke industri pariwisata melalui kegiatan pemerintah mengalir ke seluruh pelaku industri di ekosistem pariwisata.
"Pemerintah mengupayakan agar dampak kunjungan-kunjungan ke sektor pariwisata bisa dimanfaatkan oleh seluruh pelaku industri melalui pembelian produk-produk UMKM serta membayar jasa pelaku ekonomi kreatif untuk terlibat sehingga dampaknya luas," ujar Hari kepada Bisnis, Rabu (24/2/2021).
Kendati demikian, kata Hari, kegiatan meetings, incentives, conventions, and exhibitions (MICE) pemerintah tersebut belum mampu memberikan efek yang signifikan bagi pelaku industri pariwisata di Tanah Air.
Namun, lanjutnya, upaya-upaya tersebut setidaknya bisa membantu industri yang sedang terpuruk akibat pandemi tersebut bertahan selama masa-masa sulit. Dia berharap pemerintah daerah juga memberikan kontribusi yang maksimal dalam membantu sektor pariwisata.
Selain itu, pemerintah menyiapkan strategi khusus yakni dengan menyiapkan zonasi guna membatasi pergerakan wisatawan agar tetap berada di koridor aman sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Sistem zonasi itu, lanjutnya, diyakini akan sangat membantu pelaku di industri pariwisata dalam mempercepat pemulihan.
Baca Juga
Pada praktiknya nanti, sistem zonasi tersebut berperan sebagai infrastruktur dasar bagi pelaksanaan konsep travel bubble di Tanah Air yang menjadi indikator atas keberhasilan rencana pemerintah secara perlahan membuka kembali pintu bagi wisatawan mancanegara (wisman).
Apabila efek jangka pendek dari strategi tersebut dapat muncul dalam satu bulan pertama masa penerapan, diperkirakan level kepercayaan diri masyarakat untuk berwisata akan pulih sehingga memungkinkan pembukaan zona-zona baru untuk menarik wisman lewat travel bubble.
Namun, dia menekankan bahwa vaksinasi adalah salah satu cara yang masih riskan tanpa diiringi dengan penerapan protokol kesehatan.
"Kami harus menjaga zonanya supaya tidak campur aduk. Selama itu masih campur aduk, risikonya masih akan ada, walaupun memang dengan vaksin risiko bisa turun," ujarnya.