Bisnis.com, JAKARTA - Setelah ramai soal kabar Tesla memutuskan untuk memproduksi mobil listrik di India, komitmen perusahaan otomotif Amerika Serikat (AS) milik Elon Musk tersebut untuk investasi di Indonesia menjadi pertanyaan.
Akhirnya, pemerintah Indonesia bersuara. Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan Jodi Mahardi menyatakan pemerintah akan tetap melobi Tesla Inc.
“Dengan Tesla kan dari awal pembicaraannya untuk bidang lain,” ujar Jodi seperti dikutip dari Tempo, Minggu (21/2/2021).
Sayangnya, Jodi tidak memaparkan secara detail perkembangan terkini pembahasan kerja sama dengan Tesla tersebut. Dia engga memberikan komentar lebih lanjut.
“Saya tidak bisa komentar lebih jauh. Mohon maklum,” ucapnya. Pernyataan ini masih memicu pertanyaan apa yang dikejar pemerintah dari investasi ini.
Berkaca terhadap agresifitas pemerintah, berikut ini kronologi dari tahapan yang dijalankan pemerintah untuk mengaet Tesla dan Elon Musk.
Baca Juga
1. Undangan dari Jokowi
Pada akhir 2020 lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang CEO Tesla Elon Musk untuk berkunjung ke Indonesia dalam rangka melihat lokasi fasilitas landasan peluncuran roket SpaceX, serta membicarakan berbagai peluang investasi di Tanah Air.
"CEO Tesla Elon Musk menanggapi undangan Presiden Joko Widodo dengan rencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada bulan Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerja sama tersebut," ujar Jodi Mahardi dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/12/2020)
Ajakan Jokowi itu bermula dari perbincangannya bersama Elon Musk melalui sambungan telepon pada Jumat, (11/12/2020). Didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jokowi dan Elon Musk membahas mengenai peluang investasi Tesla di Indonesia.
Pada perbincangan tersebut, keduanya bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik.
2. Rencana kunjungan Tesla
Kendati telah merencanakan kunjungannya ke Tanah Air pada awal tahun ini, kedatangan anak buah Elon Musk itu masih terus ditangguhkan hingga kini. Sedianya, perusahaan milik Elon Musk itu dijadwalkan datang ke Indonesia pada Januari 2021, namun kemudian ditunda ke Februari 2021 dan kembali ditangguhkan hingga saat ini.
"Jadi bukan batal, hanya ditangguhkan karena restriksi pembatasan kunjungan orang asing," ujar Jodi dikutip dari Tempo, Selasa (2/2/2021). Pemerintah sebelumnya memperpanjang larangan warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia hingga 8 Februari 2021. Hal ini dilakukan untuk menekan tingkat penularan kasus Covid-19 di Indonesia.
Kendati demikian, Jodi mengatakan pemerintah tetap menjalin komunikasi dengan perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Tesla, terkait peluang berinvestasi di Tanah Air. "Komunikasi dengan Tesla tetap berlangsung melalui virtual," ujar dia.
Kala itu, Jodi mengatakan tim Tesla sedang mempelajari berbagai peluang investasi di Indonesia, mulai dari pertambangan hingga produksi baterai lithium dan baterai kendaraan listrik. Di samping juga peluang kerja sama lain seperti starlink dan hyperlink.
"Ya pastinya mereka akan mengirim tim ke Indonesia, namun situasi pandemi secara global memang berpengaruh terhadap jadwalnya," tutur Jodi.
3. Proposal dari Tesla
Setelah penundaan tersebut, pemerintah RI mengumumkan telah menerima proposal investasi dari Tesla, Jumat, 5 Februari 2021. Proposal investasi dari perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu diterima pada Kamis, 4 Februari 2021.
"Minggu depan kami akan ketemu mereka mendapatkan penjelasan resmi secara langsung," kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam konferensi video, Jumat (5/2/2021).
Sebelumnya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proposal itu dikirimkan setelah pemerintah menggelar sedikitnya enam kali video call dengan pihak Tesla.
Kendati tengah mendalami proposal tersebut, Seto mengatakan belum bisa mengungkapkan rinciannya kepada publik. Pasalnya, dia mengatakan Tesla adalah perusahaan publik yang cukup ketat mengenai pengumuman investasi tersebut.
"Saya tidak bisa buka detailnya. Dari sisi mereka juga sangat sensitif. Mereka tidak mau dibuka dulu kepada publik, karena mereka perusahaan publik yang strict pada hal-hal seperti itu," ujarnya.
Secara umum proposal yang diajukan Tesla antara lain mengenai proyek baterai lithium serta Energy Storage System atau ESS. ESS yang dikembangkan Tesla, kata Seto, adalah semacam baterai isi ulang dengan kapasitas besar mencapai puluhan hingga seratusan megawatt. Pernyataan ini sejalan dengan pemaparan bos Pertamina.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Tesla justru ingin mengembangkan ESS alias sistem penyimpanan energi. “Tesla minat di energy storage, bukan di electric vehicle battery. Dia datang ke Indonesia lihat potensi menjaga keandalan suplai dari PLTS adalah ESS ini pasar besar,” ujarnya.
4. Peluang investasi selain Tesla
Pemerintah Indonesia akan menawarkan agar perusahaan Elon Musk lainnya, SpaceX, bisa membangun landasan roket di Biak, Papua. Namun demikian, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan kelanjutan rencana tersebut masih menunggu kepastian dari Elon Musk dan timnya.
Di samping itu, Seto mengatakan pemerintah masih berfokus kepada investasi dari Tesla. "Kami sekarang fokusnya masih di ESS dan baterai dan EV-nya. Starlink dan SpaceX kami masih menunggu dari Elon, timnya yang dedicated untuk itu. Rencananya untuk SpaceX memang kami akan tawarkan di Biak. Tapi kami masih fokus pada dua ini," ujar Seto dalam konferensi video, Jumat (5/2/2021).
Adapun Starlink, kata Seto, adalah salah satu bisnis Elon Musk-pemilik Tesla, yaitu berupa satelit berorbit rendah. Fungsi dari perangkat ini mirip seperti BTS pada jaringan seluler, namun posisinya terbang.