Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia tetap melakukan lobi dengan tesla meski perusahaan milik Elon Musk itu hampir dipastikan akan memproduksi mobil listrik di India.
Tesla dikabarkan tengah mendekati tahap akhir untuk mencapai kesepakatan memproduksi mobil listrik di India. Lokasi itu akan menjadi basis produksi perusahaan Elon Musk yang ketiga setelah Amerika Serikat dan China.
Di tengah kondisi itu, pemerintah Indonesia tidak mengendurkan lobi dengan Tesla. Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi saat dimintai konfirmasi.
“Dengan Tesla kan dari awal pembicaraannya untuk bidang lain,” ujarnya seperti dikutip, Minggu (21/2/2021).
Kendati demikian, Jodi tidak memaparkan secara detail perkembangan terkini pembahasan kerja sama dengan Tesla.
“Tapi saya tidak bisa komentar lebih jauh. Mohon maklum,” jelasnya.
Awal Februari 2021, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah telah menandatangani kesepakatan non disclosure agreement (NDA) dengan Tesla. Hal itu menurutnya terkait dengan investasi perusahaan otomotif.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Tesla menyebut ingin berinvestasi di pengembangan energy storage system (ESS). Kabar itu mengemuka dari Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati yang memaparkan bahwa Tesla justru ingin mengembangkan ESS alias sistem penyimpanan energi.
“Tesla minat di energy storage, bukan di electric vehicle battery. Dia datang ke Indonesia lihat potensi menjaga keandalan suplai dari PLTS adalah ESS ini pasar besar,” ujarnya.
Pernyataan Nicke ini sejalan dengan yang disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto.
Dalam konferensi pers virtual Jumat (5/2/2021), dia mengungkapkan Tesla bakal berdiskusi dengan sejumlah BUMN untuk membahas rencana investasinya termasuk dalam ESS. Sayangnya, hingga kini Septian tidak merespons konfirmasi Bisnis.com baik itu pesan instan maupun telepon.