Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsorsium Rekind Mulai Garap CDU Light Distillate Section Upgrading di Proyek RDMP RU VI Balongan

Konsorsium PT Rekayasa Industri, PT Rekayasa Engineering, dan PT Enviromate Technology International (RRE) memulai proyek pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU VI – Balongan Phase-1: CDU Light Distillate Section Upgrading Project.
Pelaksanaan proyek milik PT Pertamina (Persero) itu ditandai dengan groundbreaking ceremony di lokasi Proyek Pertamina RU Balongan VI, Indramayu, Jawa Barat, Senin (22/2/2021)./Istimewa
Pelaksanaan proyek milik PT Pertamina (Persero) itu ditandai dengan groundbreaking ceremony di lokasi Proyek Pertamina RU Balongan VI, Indramayu, Jawa Barat, Senin (22/2/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Konsorsium PT Rekayasa Industri, PT Rekayasa Engineering, dan PT Enviromate Technology International (RRE) memulai proyek pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU VI – Balongan Phase-1: CDU Light Distillate Section Upgrading Project.

Pelaksanaan proyek milik PT Pertamina (Persero) itu ditandai dengan groundbreaking ceremony di lokasi Proyek Pertamina RU Balongan VI, Indramayu, Jawa Barat, Senin (22/2/2021).

Groundbreaking ceremony itu disaksikan langsung oleh Direktur Utama Infrastruktur Proyek PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Suwahyanto, Project Coordinator KPI Aris Suparto, General Manager RU VI Hendri Agustian beserta Tim Manajemen dan Executive Vice President (EVP) Commercial Rekind Bambang Sadewo.

Direktur Utama Rekind Alex Dharma Balen mengatakan inovasi, kreativitas, dan pengalaman Rekind di bidang engineering, procurement, construction, dan commisioning (EPCC) dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional kembali diasah.

“Keterlibatan Rekind di proyek ini merupakan kebanggaan yang luar biasa bagi kami. Inovasi dan pengalaman yang terus kami optimalkan selama 40 tahun, kembali memperoleh kepercayaan besar, terutama dalam proyek-proyek strategis nasional. Dengan kepercayaan ini, Rekind akan terus berupaya memberikan yang terbaik sebagai bentuk komitmen dan dukungannya terhadap pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (23/2/2021).

Dalam proyek ini, tugas yang diemban RRE lebih menekankan pada upaya peningkatan kapasitas light distillate section dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD.

Selain itu, fokus dalam meningkatkan fleksibilitas CDU untuk memproses minyak mentah campuran berat (heavy mix crude) ataupun minyak mentah ringan (lighter crude oil).

Melalui revamping ini atau peningkatan kapasitas produksi minyak dan fleksibilitas, kilang RU VI Phase-1 akan meningkatkan ketahanan energi nasional.

“Begitu tinggi dan strategisnya proyek ini, membuat Rekind yang tergabung dalam konsorsium RRE untuk terus berupaya menjaga dan meningkatkan kolaborasi produktifnya, sehingga target-target yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik,” tambah Alex.

Sejauh ini, Rekind juga memiliki track record kerja yang dinilai baik dalam pengerjaan sejumlah proyek milik Pertamina, seperti Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro, Jawa Timur. Proyek yang dikelola PT Pertamina EP Cepu merupakan proyek strategis nasional yang memiliki kapasitas produksi sales gas sebesar 192 MMSCFD.

Pada Desember 2018, Rekind juga dipercaya Pertamina untuk mengerjakan proyek kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai upaya mewujudkan ketahanan energi di Tanah Air.

Rekind juga dipercaya oleh Pertamina sebagai consortium leader pelaksana pembangunan proyek engineering, procurement, construction, installation, and commissioning (EPCIC) Subsea Pipeline (SPL) and Single Point Mooring (SPM) dan Flushing System Facilities yang berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Rekind juga terlibat dalam Proyek Langit Biru Balongan (Blue Sky Project) yang bertujuan untuk membangun pabrik pengolahan minyak yang memproduksi bahan bakar ramah lingkungan.

Selain itu, bersama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Rekind juga mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong 5 & 6 di Tomohon, bahkan berhasil menyelesaikan beberapa fasilitas PLTP dengan predikat ahead schedule seperti PLTP Kamojang 5 lebih cepat dari target yang telah ditentukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper