Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pembangunan infrastruktur menjadi kunci yang penting dalam mendorong pembangunan berkelanjutan serta inklusif.
Dia menjelaskan, pandemi Covid-19 menyebabkan ketimpangan melebar dan terjadi hampir di seluruh negara di dunia. Pasalnya hantaman pandemi Covid-19 tidak memandang status sosial, ekonomi, dan politik seseorang maupun suatu negara.
Oleh karena itu, pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif menjadi sulit dicapai. Sehingga menurutnya, penerapan teknologi digital dapat menjadi harapan bagi mereka atau negara yang memiliki akses terhadap teknologi. Di sisi lain, teknologi digital juga dapat tantangan bagi mereka atau negara yang tidak memiliki akses.
Dia mengutarakan, infrastruktur menjadi salah satu jawaban untuk bisa mendorong akselerasi teknologi digital sehingga pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif dapat tercapai.
“Infrastruktur menjadi kondisi yang harus untuk bisa tumbuh berkelanjutan dan inklusif. Infrastruktur dalam kasus ini bisa jadi berupa jalan, listrik, pelabuhan, konektivitas, air bersih, serta sanitasi,” katanya dalam Webinar LPEM UI ‘Infrastructure, Technology, and Finance for Sustainable and Inclusive Development in Asia’, Kamis (18/2/2021).
Dia mengatakan, oleh karena pandemi Covid-19 lebih banyak merebak di Pulau Jawa dan DKI Jakarta, di mana infratsruktur di wilayah tersebut telah berkembang dengan baik, pembatasan sosial dan bekerja dari rumah tidak sulit diterapkan, meski di sisi lain terjadi disrupsi baik di sektor pariwisata, hotel, restoran, hingga manufaktur.
Baca Juga
Sementara, di luar DKI Jakarta, masih ada 20.000 desa yang belum terhubung dengan internet. Layanan kesehatan di daerah tersebut pun belum terhubung dengan layanan digital.
“Bisa dibayangkan di Indonesia wilayah yang tidak memiliki infrastruktur yang berkualitas baik seperti di Jakarta. Kita masih memiliki 20.000 desa yang belum terkoneksi internet,” ujarnya.
Dengan demikian, Sri Mulyani mengatakan salah satu fokus pemerintah saat ini adalah membangun infratsruktur, khususnya di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi, agar konektivitas dapat tersebar secara merata.
“Ini bukan pilihan, ini kondisi yang perlu agar Indonesia bisa tumbuh secara inklusif,” tuturnya.