Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah merampungkan konstruksi Bendungan Napun Gete. Dengan demikian, saat ini telah ada tiga unit bendungan yang telah rampung di Nusa Tenggara Timur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa percepatan kosntruksi Bendungan Napun Gete bertujuan untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Sepanjang 2021 akan ada 13 bendungan baru yang menambah kapasitas reservoir air nasional menjadi 12 miliar meter kubik.
"Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di Nusa Tenggara TImur yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. Untuk itu perlu dibangun banyak bendungan dan embung untuk mengatasi krisis air," katanya melalui keterangan resmi, Rabu (17/2/2021).
Basuki menyatakan bahwa Bendungan napun Gete dapat membangu mengatasi defisit air untuk air minum pertanian dan peternakan. Selain penyelesaian konstruksi Napun Gete, Kementerian PUPR juga sedang merampungkan jalan akses dari jalan nasional ke bendungan sepanjang 11 kilometer.
Sementara itu, pengisian awal (impounding) Bendungan Napun Gete telah dilakukan sejak Desember 2020. Sejauh ini, proses pengisian air telah mencapai 40 persen dari total tampungan Bendungan Napun Gete yang mencapai 11,2 juta meter kubik.
Bendungan Napun Gete memiliki luas genangan 99,78 hektare. Basuki menilai keistimewaan Bendungan Napun Gete adalah base flow-nya lebih bagus dari Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3 dan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta meter kubik.
Baca Juga
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang Kementerian PUPR Agus Sosiawan mencatat Bendungan Napun Gete mampu mengairi area irigasi seluas 300 hektare. Dia berharap bendungan terseut dapat mendorong pemulihan ekonomi di bidang pertanian pascapandemi Covid-19.
Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik. Selain itu, Bendungan Napun Gete juga berfungsi seabgai pengendali banjir sebanyak 219 m3/detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt.
Pembangunan Napun Gete menggunakan biaya APBN sebesar Rp 880 miliar yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pelaksanaan sejak Januari 2017.