Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong perluasan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap sebagai komitmen dari inisiatif Central Java Solar Province.
Dalam sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang disampaikan oleh Plh. Sekretaris Daerah Jateng Prasetyo Ari Wibowo, disebutkan bahwa potensi energi surya di Jawa Tengah cukup besar. Hingga saat ini, kapasitas terpasang PLTS atap di Jawa Tengah, baik on grid maupun off grid, telah mencapai 5,6 megawatt peak (MWp) yang berasal dari berbagai sektor antara lain, industri, perkantoran, pondok pesantren, tempat pelelangan ikan, dan rumah tangga.
"Saat ini, Pemprov Jateng sedang kembangkan PLTS atap yang merupakan salah satu solusi pengembangan PLTS karena tidak memerlukan lahan baru. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan PLTS atap di Jawa Tengah agar dapat memanen energi gratis yang diberikan Tuhan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat," ujar Ganjar dalam sambutannya di acara Central Java Solar Day 2021, Selasa (16/2/2021).
Ganjar menuturkan bahwa sebagai bentuk keseriusan Pemprov Jateng dalam meningkatkan pemanfaatan PLTS atap, pemprov telah bekerja sama dengan IESR, AESI, dan Kementerian ESDM mengadakan forum Jawa Tengah Solar Province pada 2019.
Pemprov Jateng juga telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur tentang implementasi pembangunan PLTS atap di Jawa Tengah dan Surat Sekda tentang pelaksanaan instalasi PLTS atap di lingkungan OPD Provinsi Jawa Tengah. Surat edaran tersebut menghasilkan perkembangan menggembirakan di sektor swasta di Jawa Tengah, salah satunya adalah PT Tirta Investama Klaten (Danone Aqua) yang memasang PLTS rooftop sebesar 2,9 MW pada Oktober 2020.
"Peluang pengembangan PLTS atap saya sangat terbuka lebar dikarenakan kemajuan teknologi dan harga semakin murah, tetapi andal, serta skema pembiayaan yang bervariasi," kata Ganjar.
Baca Juga
Menurutnya, pengembangan PLTS atap dapat meningkatkan persentase bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di Jawa Tengah. Sampai dengan 2020, bauran EBT Jawa Tengah telah mencapai 11,89 persen. Pada 2025, bauran EBT tersebut ditargetkan dapat mencapai 21,32 persen.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan pengembangan EBT Tahun Anggaran 2021 difokuskan pada pemulihan ekonomi pasca-Covid 19 melalui pembangunan PLTS atap pada UMKM dan pondok pesantren. Pembangunan PLTS atap 2021 sekitar 31 unit di sekitar delapan kabupaten/ kota di Jawa Tengah.
Adapun obsesi Pemprov Jateng untuk pengembangan PLTS adalah menyasar sektor industri dan komersial.
"Untuk industri komersial dan industri kami kampanyekan. Kami juga berobsesi menyukseskan kebijakan kendaraan listrik. Kalau PLN sekarang getol bangun SPKLU [stasiun pengisian kendaraan listrik umum], nanti kami SPKLU-nya hybrid gunakan listrik PLN dan PV on-grid," katanya.