Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Michael Page: Pasar Kerja RI Masih Menjanjikan

Sejumlah negara mulai dari China, Jepang, dan Korea Selatan masih menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi utama investasi pada tahun ini.
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (9/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (9/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan perekrutan tenaga profesional global, Michael Page menyatakan perusahaan-perusahaan Indonesia masih memandang optimis terhadap prospek ekonomi Indonesia pada tahun ini.

Presiden Direktur Michael Page Indonesia dan Philippines Olly Riches mengatakan optimisme ini dibangun dari adanya tren aliran penanaman modal dari China yang tetap melihat potensi Indonesia sebagai tujuan investasi beberapa tahun terakhir, diikuti dengan Jepang, dan Korea Selatan.

Mengutip dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi asing tumbuh 5,5 persen menjadi Rp111,1 triliun di tengah pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, keberhasilan Indoesia dalam menarik investasi asing juga berkontribusi terhadap perkembangan pertumbuhan unikorn di Tanah Air.

“Ini sangat membuktikan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi tinggi. Perusahaan dengan skala unikor itu telah menyedot investasi ke Indonesia yang juga menciptakan lonjakan pertumbuhan bagi e-commerce,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (11/2/2021).

Berdasarkan studi Michael Page berjudul Talent Trends 2021, 41 persen perusahaan di Indonesia berencana meningkatkan kapasitas pekerjanya pada tahun ini.

Dari jumlah tersebut, sekitar 57 persen bahkan tak ragu untuk menambah jumlah pegawai dari 1-10 persen.

Ketika perekrutan mulai mengindikasikan peningkatan, tingginya permintaan tenaga kerja profesional di Indonesia memberikan tekanan kepada pasar kerja domestik.

Akibatnya, sejumlah perusahaan itu menciptakan kebijakan lokalisasi dan perencanaan suksesi untuk mengatasi persoalan keterbatasan tenaga professional ini.

“Ada keinginan untuk membawa kembali tenaga professional Indonesia dari luar negeri [diaspora] untuk mengisi kesenjangan ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper