Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Uni Emirat Arab tetap pada perkiraannya bahwa pertumbuhan ekonomi akan kembali pulih pada tahun 2021 setelah harga minyak mentah yang lebih rendah dan pembatasan pandemi melanda ekonomi terbesar kedua di dunia Arab itu.
“Kegiatan ekonomi masih lemah tapi pulih,” kata Gubernur Bank Sentral Uni Emirat Arab (UEA) Abdulhamid Saeed Alahmadi, dilansir Bloomberg, Rabu (10/2/2021).
"Pemerintah akan terus melakukan diversifikasi ekonomi, mendanai perbaikan infrastruktur dan mendorong investasi swasta," katanya. Pada bulan Desember, Bank Sentral UEA memperkirakan pertumbuhan 2,5% pada tahun 2021.
Dia mengatakan pemanfaatan program stimulus modal dan langkah-langkah likuiditas untuk membantu ekonomi melalui krisis kesehatan global telah turun menjadi sekitar 50% dari puncaknya. Hal ini menunjukkan bahwa bank sekarang secara bertahap kembali untuk mengelola pembukuan kredit mereka dan menavigasi jalannya.
"Pemberi pinjaman dan lembaga keuangan negara melaporkan hasil yang "menggembirakan" tahun lalu yang menunjukkan ketahanan dalam sistem perbankan," katanya.
Adapun, untuk bruto secara, serta simpanan dan pinjaman di UEA tercatat mengalami peningkatan tipis pada tahun 2020. Dia juga mengatakan bahwa bank sentral telah menyetujui permintaan bank untuk dividen lebih dari 15 miliar dirham (US$4,2 miliar).
Baca Juga
"Kepercayaan konsumen kembali normal pada bulan Desember, meskipun tingkat ketenagakerjaan naik 1,7% dari November. Kemudian, bank sentral dan pemerintah siap membantu bisnis dan Dana Moneter Internasional memperkirakan ekonomi akan naik 1,3% tahun ini setelah berkontraksi sekitar 6,6% pada 2020."
UEA telah meluncurkan program inokulasi yang agresif dan bertujuan untuk memvaksinasi 50% dari 10 juta populasinya pada akhir Maret. “Percepatan vaksinasi sangat menghibur,” kata gubernur.