Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Taipan Hong Kong Bersekutu Bikin Rekor Transaksi di The Peak

Wharf Holdings bersama sejumlah taipan Hong Kong merealisasikan transaksi properti tertinggi di wilayah khusus China itu setelah memenangi lelang lahan untuk residensial di area mewah The Peak.
Residensial di The Peak, Hong Kong./Bloomberg/Vivek Prakash
Residensial di The Peak, Hong Kong./Bloomberg/Vivek Prakash

Bisnis.com, JAKARTA – Wharf Holdings bekerja sama dengan taipan properti Hong Kong untuk memenangi pembelian melalui lelang lokasi premium di The Peak yang mewah dengan harga yang memecahkan rekor.

Konsorsium tersebut mencakup anak perusahaan Wharf, entitas yang dimiliki oleh bos Sino Land Robert Ng, Cheung Chung Kiu dari C C Land Holdings, Chan Hoi Wan dari Chinese Estates Holdings, dan saudara iparnya Thomas Lau.

Mereka memenangkan pembelian tanah perumahan seharga HK$7,25 miliar (Rp13,6 triliun, 1HK$ = Rp1.802), demikian pernyataan pemerintah pada Rabu (10/2/2021).

Lokasi seluas 5.067 m2 dapat menghasilkan maksimum sekitar 144.970 ft2 luas lantai. Harga penawaran diterjemahkan menjadi HK$50.011 per ft2 untuk sebidang tanah utama, rekor tertinggi untuk lokasi situs perumahan yang terjual dalam tender pemerintah. Plot tersebut sebelumnya dinilai oleh Midland IC&I sebesar HK$6,8 miliar.

Harga yang lebih tinggi dari perkiraan mencerminkan keyakinan pengembang bahwa pasar rumah mewah di wilayah khusus China itu akan pulih setelah pandemi. Harga properti hunian kelas atas di Hong Kong turun tahun lalu karena pembatasan perjalanan lintas batas membuat sedikit pembeli dari China daratan.

Harga rumah mewah turun 8 persen pada 2020, lebih dari 1 persen penurunan di pasar massal, berdasarkan data Jones Lang LaSalle.

Wharf juga membeli lokasi permukiman yang berdekatan seharga HK$12 miliar pada Desember 2020. yang mengindikasikan perbaikan iklim bisnis properti di Hong Kong.

Para penawar dalam tender yang gagal termasuk CK Asset Holdings, Henderson Land Development Co, Sun Hung Kai Properties dan K Wah International Holdings.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper