Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia III (persero) mampu mencatat kinerja positif dalam aspek operasional kepelabuhanan selama 2020 dengan kinerja arus peti kemas yang berhasil melampaui target.
Direktur Utama Pelindo III U Saefudin Noer mengatakan selama 2020 arus peti kemas mencapai 5,08 juta TEUs atau 103 persen dari target. Hal ini berkat peningkatan laju ekspor-impor dan perdagangan domestik sejak Juli 2020 di sejumlah pelabuhan Pelindo III, yang juga menunjukkan perekonomian Indonesia tetap tumbuh selama pandemi.
“Kunjungan kapal pada 2020 tercapai 284 juta gross tonnage (GT) atau 98 persen. Artinya, kegiatan distribusi barang menggunakan jalur laut tetap bergeliat di tengah pandemi Covid-19,” katanya, Selasa (9/2/2021).
Dari sisi arus barang, kinerja operasional Pelindo III selama 2020 tercatat sebanyak 65 juta ton atau 95 persen dari target. Barang kemasan mencapai 117 persen dari target, yaitu 2,7 juta M3. Arus distribusi gas tercapai 11,5 juta MMBTU atau 102 persen dari target.
Dia menjelaskan prioritas nilai ekonomi dan sosial bagi Indonesia diberikan berupa sejumlah insentif dan kebijakan yang mengedepankan manfaat tanpa melihat sisi keuntungan bisnis, seperti memperpanjang masa penumpukan petikemas eksimpor dari semula 3 hari menjadi 7 hari.
Petikemas ekspor dapat masuk ke terminal 5 hari sebelum kedatangan kapal dari sebelumnya 3 hari sebelum kapal datang, serta diskon tarif terminal handling charge (THC) sebesar 35 persen bagi petikemas transhipment.
Baca Juga
Adapun prioritas inovasi model bisnis juga dilakukan oleh Pelindo III dengan penyediaan tempat pemeriksaan fisik terpadu untuk petikemas internasional. Inovasi hasil kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan ini membuat biaya operasional pelabuhan turun karena tidak perlu dilakukan pemeriksaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Selama pandemi Covid-19, penyediaan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi dan berbasis teknologi informasi. Seluruh layanan Pelindo III tersedia dalam satu portal yang berisikan hampir semua layanan pelabuhan. Portal ini bisa diakses dari mana saja dan kapan saja oleh pengguna jasa.
Menurutnya penggunaan teknologi selain memudahkan pengguna jasa juga dapat meminimalkan kontak langsung sehingga mengurangi risiko tertular Covid-19 di masa pandemi ini.
Pelabuhan Indonesia III mengelola 43 pelabuhan umum di tujuh provinsi Indonesia, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.