Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,4 Persen di 2021, Ini Pendorongnya

Pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan didorong oleh pertumbuhan ekonomi regional dengan katalis positif dari kenaikan harga berbagai komoditas seperti CPO, karet, batubara, dan minyak mentah.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (dari kanan), Head of Fixed Income Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, dan Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menjadi pembicara dalam Macroeconomic Outlook di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (dari kanan), Head of Fixed Income Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, dan Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menjadi pembicara dalam Macroeconomic Outlook di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Mandiri memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2021 akan tumbuh pada kisaran 4,4 persen dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya sebesar -2,07 persen.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan didorong oleh pertumbuhan ekonomi regional dengan katalis positif dari kenaikan harga berbagai komoditas seperti CPO, karet, batubara, dan minyak mentah.

Menurutnya, pergerakan harga komoditas yang positif tersebut akan membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah berbasis komoditas seperti Kalimantan dan Sumatera.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik BPS) mencatat pada 2020 hanya Pulau Sulawesi dan Papua-Maluku yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif, masing-masingnya tumbuh 0,23 persen dan 1,44 persen.

Sebaliknya, Pulau Bali-Nusa Tenggara mengalami kontraksi paling dalam sebesar -5,01 persen, diikuti Pulau Kalimantan -2,51 persen dan Sumatera -1,19 persen.

Andry mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini juga akan didorong oleh program stimulus pemerintah yang dipatok sebesar Rp619 triliun dan program vaksinasi yang saat ini tengah berjalan.

“Program vaksinasi dan vaksin tentu bisa menjadi game changer bagi pemulihan ekonomi namun membutuhkan waktu untuk membuktikan vaksin efektif melindungi tubuh dari inveksi virus, dan menumbuhkan confidence konsumen maupun produsen,” kata Andry melalui siaran pers, Selasa (9/2/2021).

Namun demikian, menurutnya, faktor risiko terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan masih berkutat pada peningkatan kasus Covid-19 yang hingga saat ini belum mampu dikendalikan atau ditekan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper