Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mematok peningkatan laba pada 2021 seiring dengan kondisi industri minyak dan gas bumi yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pada tahun ini tren harga minyak dunia mulai membaik dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2021, perusahaan pelat merah itu menargetkan peningkatan penjualan sebesar 12 persen dari tahun lalu.
“Dengan demikian laba bersih ditargetkan US$2 miliar [setara Rp28 triliun],” katanya kepada wartawan, Kamis (4/2/2021).
Nicke mengungkapkan bahwa pada tahun ini pihaknya akan meningkatkan investasi dua kali lebih besar dibandingkan dengan 2020. Pertamina akan mengucurkan investasi senilai US$10,7 miliar.
Investasi tersebut, lanjut Nicke, ebagian besar adalah untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas di sektor hulu dan untuk membangun pabrik petrokimia di sektor hilir. Pertamina juga akan membangun infrastruktur midstream dan downstream gas.
“Selain itu ada investasi untuk pengembangan pabrik EV [electric vehicle] battery dan pengembangan green hydrogen dari wilayah kerja panas bumi yang dimiliki Pertamina,” jelasnya.
Baca Juga
Nicke optismistis kondisi pada tahun ini yang akan lebih baik pada tahun ini sehingga investasi yang dikucurkan guna mempersiapkan proyeksi permintaan yang akan meningkat.
“Kalau 2020 kami hadapi pandemi dengan belum ada kesiapan, tapi tahun ini kami lebih siap menghadapinya dan optimistis lebih baik dibandingkan dengan 2020,” jelasnya.