Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno rela anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipotong hingga Rp350 miliar oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk program vaksin Covid-19. Namun, Sandiaga mengajukan syarat khusus ke Sri Mulyani.
"Saya bilang ke Ibu Menteri Keuangan, boleh kami rela dipotong tapi kami menginginkan afirmasi. Jadi vaksin yang diberikan prioritas kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan geografi-geografi yang sangat membutuhkan vaksinasi tersebut seperti Bali," kata Sandiaga dalam diskusi virtual, Selasa (2/2/2021).
Menurutnya, Bali paling terpukul pandemi Covid-19. Pasalnya, hampir semua ekonomi masyarakat mengandalkan pariwisata. Hal itu dilihat dari pertumbuhan ekonomi Bali yang minus 12 persen.
"Tidak pernah terjadi sebelumnya. Bom Bali 1 dan 2, krisis moneter, krisis global, tidak pernah ekonomi bali minus 12 persen," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi Bali hingga kuartal III 2020 tercatat mengalami kontraksi hingga 12,28 persen. Sepanjang tahun 2020, Bank Indonesia telah memperkirakan ekonomi Bali akan menyentuh level minus 8,5-9,5 persen.
Selain itu, dia berharap dapat memberikan perhatian lebih kepada tempat-tempat wisata lainnya seperti Batam, Bintan, Banyuwangi, Joglo Semar, Bromo Tengger Semeru, Jawa Barat hingga Kepulauan Seribu DKI Jakarta yang juga terdampak pandemi.
Baca Juga
"Jadi kita ingin sedikit keberpihakan dari sektor yang betul-betul terdampak. Berapa ratus ribu pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata yang terdampak," kata dia.
Saat ini, kata dia, Kemenparekraf terus mendorong pengumpulan data pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang kuat, terverifikasi, dan tervalidasi.
Dia berharap jika itu bisa dijalankan, akan menjadi sumbangsih pada pemulihan ekonomi nasional.
"Jika kita bisa mengeksekusi ini dengan baik kita akan mengembalikan pariwisata dan ekonomi kreatif dan mengembalikan perekonomian Indonesia," ujar Sandiaga.
Sebelumnya Sandiaga Uno mengatakan penyelamatan 34 juta lapangan kerja yang ada di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi tanggung jawab semua stakeholder. "Untuk menyelamatkan dan mempersiapkan langkah-langkah untuk kebangkitan sektor ini di tahun 2021 dan selanjutnya."