Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu keempat Januari 2021 memperkirakan perkembangan harga pada bulan pertama tahun 2021 sebesar 0,34 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi secara tahunan diperkirakan sebesar 1,64 persen (year-on-year/yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan penyumbang utama inflasi yaitu cabai rawit sebesar 0,10 persen mtm, tempe dan tahu masing-masing sebesar 0,03 persen mtm, tarif angkutan antarkota sebesar 0,02 persen mtm.
Di samping itu, komoditas lainnya yang diperkirakan menyumbang inflasi adalah kangkung, bayam, daging sapi, daging ayam ras, kacang panjang, cabai merah, ikan kembung, emas perhiasan, nasi dengan lauk, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.
“Sementara, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,06 persen mtm dan bawang merah sebesar -0,02 persen mtm,” kata Erwin dalam siaran pers, Jumat (29/1/2021).
Dia menyampaikan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Baca Juga
BI juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.