Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Senior Chatib Basri mengatakan frekuensi konsumsi masyarakat mulai menunjukkan pemulihan pada awal 2021.
Bahkan, frekuensi belanja tersebut sudah di atas level sebelum pandemi Covid-19, terutama pada masyarakat kelas atas yang tercatat meningkat 8 persen.
Namun, meski frekuensi mengalami peningkatan, Chatib mengungkapkan nilainya masih kecil dikarenakan pola belanja yang berubah selama pandemi Covid-19.
“Kelompok menengah ke atas pengeluarannya masih di bawah kondisi praCovid-19. Yang diatas praCovid-19 adalah menengah bawah, kenapa? Porsi terbesar dari kelompok menengah ke bawah adalah makanan. Orang tidak mungkin mengurangi belanja essential goodsnya,” katanya, Jumat (29/1/2021).
Sementara itu, porsi belanja kelas menengah ke atas untuk barang-barang leisure dan entertainment terganggu selama pandemi Covid-19. Padahal, porsi konsumsi terbesar adalah masyarakat kelas menengah ke atas.
“Meski kelas menengah bawah sudah belanja, tapi belum cukup mendorong konsumsi rumah tangga,” jelasnya.
Baca Juga
Chatib memperkirakan, ekonomi Indonesia masih akan mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal pertama tahun ini. Namun, tidak menutup kemungkinan, ekonomi tercatat positif.
Jika tumbuh positif, maka pola pemulihan ekonomi Indonesia akan berbentuk logo Nike. Menurutnya, kondisi ini bisa tercapai jika pandemi Covid-19 berhasil ditangani.
“Kalau [pandemi] tidak bisa diatasi, pola pemulihan akan sangat lambat, kita akan berhadapan dengan pola kurva L, U, atau W. Karena itu penanganan kesehatan kunci pemulihan ekonomi”.