Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) memastikan stok gula rafinasi mencukupi dan industri gula rafinasi hingga saat ini terus melakukan proses produksi serta mendistribusikan gula rafinasinya ke industri makanan dan minuman.
Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Bernardi Dharmawan mengatakan anggotanya sedang gencar-gencarnya berproduksi sebagai antisipasi kebutuhan makanan dan minuman menjelang Ramadan dan Lebaran, yang biasanya mengalami lonjakan permintaan.
"Jadi sampai sejauh ini kami punya costumer industri makanan dan minuman tidak ada keluhan [kekurangan stok gula rafinasi]," kata Bernardi lewat keterangan yang dikutip Antara, Jumat (29/1/2021).
Untuk semester I/2021, katanya, industri gula rafinasi mendapatkan izin impor raw sugar sebesar 1,9 juta ton. Ini dinilai cukup untuk mencukupi kebutuhan industri saat Ramadan dan Lebaran.
Dia mengatakan anggotanya menyiapkan stok 1 jutaan ton gula rafinasi untuk memenuhi kebutuhan Ramadan hingga hari raya Lebaran atau sampai dengan Mei 2021.
Menurut dia, industri gula rafinasi juga siap untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman jika terjadi lonjakan kebutuhan gula rafinasi.
Baca Juga
"Ini sesuai dengan permintaan. Kalau mereka ada tambahan biasanya akan terjadi di bulan Maret, tapi sejauh ini dinilai sudah cukup. Harga juga tidak ada fluktuasi karena sudah kontrak," katanya.
Oleh sebab itu, dia berharap tidak ada kekhawatiran industri makanan dan minuman mengalami kekurangan bahan baku gula rafinasi, khususnya dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran 2021.
"Stok aman, tidak ada kekurangan. Sesuai dengan schedule kontrak kita (dengan industri makanan dan minuman).
Benardi juga menyampaikan apreasiasi kepada Pemerintah yg tanggap dan cepat dalam proses penerbitan Rekomendasi dan Izin Impor setelah keputusan Rapat Koordinasi Terbatas tingkat Menteri, sehingga pemenuhan Gula Rafinasi bagi Industri Makanan dan Minuman dapat terpenuhi.