Bisnis.com, JAKARTA – Pasar properti Dubai, Uni Emirat Arab, berpotensi melihat harga naik lagi di semua segmen perumahan pada akhir 2021, menurut analisis terbaru dari konsultan ValuStrat pada Rabu (20/1/2021).
Perkiraan 2021 juga mengatakan nilai modal kantor di emirat tersebut diperkirakan mencapai titik terendah tahun ini setelah mencapai posisi terendah 10 tahun, sementara persewaan di pusat perbelanjaan bnerpotensi terus tertekan karena pengecer kembali fokus pada perdagangan digital setelah pergeseran industri yang didorong pandemi virus corona tahun lalu.
ValuStrat mengatakan jika krisis kesehatan dilewati, ekonomi diperkirakan membaik tahun ini dan dengan Dubai Expo dan peringatan 50 tahun UEA, sentimen di pasar real estat perumahan diperkirakan meningkat dan dapat menuju ke titik terendah.
"Pengembang menunda proyek baru, sehingga harga sewa dan modal di lokasi vila yang sudah mapan dapat menjadi stabil dan mungkin menyaksikan apresiasi bertahap menjelang akhir 2021," demikian penelitian ValuStrat.
Di pasar perkantoran, sekitar 1,3 juta ft2 ruang kerja siap untuk pengiriman pada tahun ini, dengan inisiatif baru pemerintah termasuk visa untuk pensiunan ekspatriat dan perluasan skema visa emas 10 tahun kemungkinan menarik lebih banyak profesional asing. untuk menetap di UEA.
"UEA juga mereformasi undang-undang perusahaan komersialnya dan membatalkan persyaratan bagi beberapa perusahaan untuk memiliki pemegang saham Emirat, yang diharapkan dapat meningkatkan investasi langsung asing di negara itu," tambah ValuStrat.
Laporan prakiraan 2021 juga menyebutkan bahwa pasokan pusat perbelanjaan di Dubai untuk 2021 akan meningkat menjadi 2,2 juta ft2 dengan pusat perbelanjaan yang akan datang termasuk Deira Mall, Dubai Hills Mall, Avenue Mall (Silicon Central) dan The Yard by Meraas.
"Membangun kehadiran e-commerce yang kuat akan tetap menjadi salah satu langkah strategis utama untuk pengecer besar termasuk konsorsium makanan dan minuman," ungkap ValuStrat.