Bisnis.com, JAKARTA — Untuk menggenjot produksi minyak mentah, pemerintah akan terus menawarkan wilayah kerja minyak dan gas bumi. Hingga 2024 mendatang akan ada 10 penawaran wilayah kerja konvensional tiap tahun.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto mengatakan bahwa seiring dengan rampungnya pembangunan dan pengembangan kilang, maka ke depannya kebutuhan minyak mentah akan terus meningkat. Pada 2030 kebutuhan minyak mentah akan mencapai 1,4 juta barel per hari.
"Sementara produksi minyak kita atau kita do nothing, maka pada 2030 akan kekurangan crude untuk bahan baku kilang. Untuk itu, kita mempunyai program 1 juta barel per hari pada 2030," ujarnya dalam sebuah webinar, Kamis (21/1/2021).
Djoko memaparkan bahwa untuk mengejar target itu, pemerintah akan secara agresif menawarkan wilayah kerja (WK) konvensional kepada investor. Pada tahun ini akan ada 10 WK konvensional yang akan dilelang. 10 WK itu merupakan pengalihan dari penawaran pada tahun lalu.
Adapun, 10 WK yang akan ditawarkan pada tahun ini adalah West Palmerah, Rangkas, Liman, Bose, Maratua II, Merangin III, Sekayu, North Kangean, Mamberamo, Cendrawasih.
Sementara itu, pada 2022 akan ada 10 WK konvensional yang ditawarkan yaitu adalah Barakuda, Peri Mahakam, North Ketapang, East Gebang, Ranau, East Muriah, Buton, Off Pulau Moa Selatan, Ogar, West Papua III.
Baca Juga
Pada 2023 juga akan ada 10 WK konvensional yang ditawarkan yakni South Barito, North West Ganal, Budong-Budong, Malunda, East Bula, Semai IV, Kei, Papeda, Warim, Asmat.
Selanjutnya, pada 2024, sebanyak 10 WK konvensional yang akan ditawarkan ialah East Gebang, Baronang, Sokang, Kuningan, South Matindok, Enrekang, Bukat, Bulungan, Bone, dan East Sokang.
"Kalau kita lihat di sini untuk dapat produksi minyak bumi dalam negeri sebagai bahan baku kilang, pemerintah pada 2021—2024 akan melelang wilayah kerja baru," kata Djoko.