Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Respons Keponakan Luhut, Pandu Sjahrir, jadi Kandidat CEO SWF

Pandu Sjahrir disebutkan menjadi kandidat terkuat di antara nama lainnya. Namun, keputusan final sampai saat ini belum diambil.
Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir/ Istimewa - Dok.pribadi
Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir/ Istimewa - Dok.pribadi

Bisnis.com, JAKARTA - Nama Pandu Patria Sjahrir muncul sebagai salah satu kandidat pimpinan lembaga pengelola investasi Indonesia Investment Authority (INA) atau Sovereign Wealth Fund (SWF).

Pandu Sjahrir, yang saat ini menjabat di beberapa posisi, termasuk Komisaris Utama Sea Group, disebutkan menjadi kandidat terkuat di antara nama lainnya. Namun, keputusan final sampai saat ini belum diambil.

Saat dihubungi Bisnis pada Rabu (20/1/2021), Pandu menyebutkan jika saat ini informasi yang beredar masih berupa nominasi. Pada akhirnya, pemerintahlah yang memutuskan nama pengisi jabatan CEO SWF.

"Itu keputusan di pemerintah, itu nominasi saja," ujarnya singkat.

Dilansir Bloomberg, Rabu (20/1/2021), pemerintah diperkirakan mengumumkan pimpinan di lembaga baru tersebut pada bulan ini, kata salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.

Selain Pandu, ada juga nama mantan Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman, Presiden Direktur PT Indika Energy Arsjad Rasjid, CEO PT Bank CIMB Niaga Tigor Siahaan, dan Presiden Direktur PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia Rizal Gozali.

Sebagai informasi, Pandu adalah keponakan Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dari adik kandungnya, Kartini Sjahrir, yang menikah dengan almarhum ekonom dan aktivis Malari 1974, Sjahrir.

Pandu merupakan seorang investor terkemuka dan terkenal di industri teknologi Indonesia. Setelah mendapatkan gelar dari University of Chicago dan Stanford University Graduate School of Business, dia menjadi investor awal di startup lokal seperti Gojek.

Selain Indies Capital, Pandu juga menjabat sebagai ketua operasional Sea Ltd. di Indonesia dan anggota dewan komisaris di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun, SWF merupakan lembaga yang bakal memegang peran penting dalam mendanai proyek-proyek jumbo dari infrastruktur dan kesehatan, hingga pariwisata dan teknologi. SWF juga akan mengumpulkan investor domestik maupun global untuk berpartisipasi pada sub-pendanaan proyek-proyek tertentu.

Pemerintah berencana untuk memulai lembaga ini pada 2021 dengan aset senilai US$5 miliar dan akan mencari investasi sekitar US$16 miliar pada tahap awal. Cyril Noerhadi, Chairman Creador Capital Group Indonesia, kemungkinan besar akan ditunjuk sebagai salah satu anggota dewan pengawas.

Luhut sebelumnya mengatakan lembaga pengelola investasi anyar itu telah memperoleh miliaran dolar dalam bentuk jaminan dari AS dan Jepang sebelum mulai beroperasi tahun ini.

Pemerintah Jepang berkomitmen mendukung pendanaan senilai U$4 miliar melalui Bank Jepang untuk Kerja Sama Internasional, dua kali lipat jumlah yang dijanjikan oleh International Development Finance Corporation AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper